Mestinya, in put pak Gubernur VBL ini dicerna dulu oleh pak Kadis Dikbud NTT dengan penjelasan yang benar dan tepat.
APalai sakarang ini samua orang bebas berpendapat sesuai azas demokrasi.
Orang bilang, piring dan gelas ba tatoki di Oepura, kitong di Pasir Panjang su langsung dengar dan kepo ato respon.
Apalai sakarang nih zaman canggih, zaman now dan samua bebas berpendapat untuk in put membangun pendidikan di bumi Flobamora.
Kadang maksud baeee tapi terjemahan salah ato sebaliknya.
Mestinya hal ini bisa di follow up instansi teknis Dikbud NTT dengan bisa menyiapkan infrastruktur pendidikan membangun asrama siswa di sakola yang akan dipakai ujicoba nanti.
Apalai alokasi dana terbesar dialokasikan untuk bidang pendidikan. Jadi tinggal dipersiapkan infrastruktur dan suprastrukturnya yang bae. Jadi jang langsung panik.
Misalnya, segera rencanakan dan bangun asrama siswa di sakola itu sehingga anak-anak saat masuk sekola jam 05.00 Wita pagi, tinggal masuk kelas dan belajar.
Jadi di sekola su ada yang tukang masak untuk anak-anak di asrama sakola, ada guru olahraga serta sarana pendukung yang lengkap.
Juga ada mess guru di sekitar sakola sehingga guru ju sonde tarlambat.
Jadi anak sakola bangun jam 04.00 Wita, tinggal berdoa, lalu olahraga sadiki, abis mandi dan makan pagi lalu masuk kelas jam 05.00 wita dan langsung balajar.
Intinya cuma di sini, tinggal apak yang dikatak pak Gubernur VBL secara kebijakan,
nanti bisa dibuatkan jumpa pers oleh Kadis Dikbud NTT dan dijabar secara teknis nantinya lewat program.
Dan ini tentunya butuh perencanaan dan nanti penjabaran saat pak Gubernur VBL su kambali jadi anggota DPR di Sanayan Jakarta, itu urusan laen.
Apalai kalo nanti Gubernur VBL kembali ke Sanayan masuk di komisi bidang pendidikan. Pasti akan lebih cun laiiii toh bos?.