KKB Papua

Benny Wenda Kecam Jakarta atas Dukungan untuk Palestina, Tetapi Menyangkal Papua

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden ULMWP Benny Wenda saat menyerahkan bendera Bintang Kejora kepada Perdana Menteri Fiji Sitiveni Rabuka. Rabuka mendukung warga Papua Barat sebagai sesama Melanesia, tetapi menghormati kedaulatan Indonesia atas Papua.

POS-KUPANG.COM - United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) mengecam protes pemerintah Indonesia atas pernyataan dukungan Perdana Menteri Fiji Sitiveni Rabuka untuk keanggotaan penuh ULMWP untuk Melanesian Spearhead Group (MSG) sebagai "kemunafikan yang mengerikan".

Dalam keterangannya, Presiden interim ULMWP Benny Wenda mengatakan, pemerintah Jakarta berulang kali menyatakan dukungannya terhadap perjuangan Palestina di Timur Tengah.

“Ini adalah tindakan kemunafikan yang aneh, seperti yang kita harapkan dari Presiden [Joko] Widodo. Bagaimana dia bisa mendukung penentuan nasib sendiri dalam satu kasus dan bukan yang lain?” kata Wenda.

Pemimpin Gerakan Persatuan Pembebasan untuk Papua Barat Benny Wenda bertemu untuk pertama kalinya dengan kepala pemerintahan dari wilayah Fiji Sitiveni Rabuka. (asianews.net)

“Apa perbedaan antara Papua Barat dan Palestina?” Dia bertanya.

Wenda bertemu dengan Perdana Menteri Rabuka di Suva dan menghadiahinya sebuah noken — tas tali tradisional yang ditenun dengan warna kemerdekaan — dan bendera Bintang Kejora, simbol kemerdekaan yang dilarang.

Rabuka tweeted konfirmasi dukungannya untuk tawaran ULMWP untuk menjadi anggota penuh MSG "karena mereka Melanesia" dari Pasifik.

“Apa perbedaan antara Papua Barat dan Palestina?” Dia bertanya.

Wenda bertemu dengan Perdana Menteri Rabuka di Suva dan menghadiahinya sebuah noken — tas tali tradisional yang ditenun dengan warna kemerdekaan — dan bendera Bintang Kejora, simbol kemerdekaan yang dilarang.

Namun dia menambahkan bahwa "Saya tidak menerima begitu saja".

Hati-hati atas kedaulatan

Dalam wawancara dia mengatakan bahwa masalah kedaulatan harus diperhatikan.

Namun, sambutan hangat Rabuka terhadap Wenda dan tweetnya telah ditafsirkan sebagai penyimpangan signifikan dari sikap yang diambil Fiji selama 16 tahun kepemimpinan mantan perdana menteri Voreqe Bainimarama.

"Ya, kami akan mendukung mereka [United Liberation Movement for West Papua] karena mereka orang Melanesia. Saya lebih berharap [ULMWP mendapatkan keanggotaan penuh MSG]. Saya tidak menerima begitu saja. Dinamikanya mungkin sedikit berubah tetapi prinsipnya sama, " cuit Rabuka.

Baik Fiji maupun Papua Nugini menolak keanggotaan penuh ULMWP dalam upaya mempertahankan hubungan baik dengan Indonesia, yang merupakan anggota asosiasi. Anggota MSG lainnya adalah Kepulauan Solomon, Vanuatu dan Kanak dan Front Pembebasan Nasional Sosialis (FLNKS) di Kaledonia Baru yang dikuasai Prancis dengan ULMWP sebagai pengamat.

Pertemuan Perdana Menteri Rabuka dengan Wenda dan janji dukungan memicu protes diplomatik ke Fiji oleh Jakarta.

Halaman
123

Berita Terkini