“Pertama, harapan kita kan dengan membuka visa on arrival kemarin itu kan biar ada wisatawan Rusia dan Ukraina datang. Tapi pada kenyataannya memang banyak disalahgunakan. Melihat isu-isu yang beredar terakhirlah seperti itu,” kata Ida Bagus Agung Partha Adnyana, dikutip dari TribunBali.
Menurutnya banyak WNA Rusia dan Ukraina menyalahgunakan visa tinggalnya di Bali hanya bisa dicegah di bagian Imigrasi.
Baca juga: Darwanto Kukuhkan Tim Pembangunan Zona Integrasi Kantor Imigrasi Kupang
Ia meminta agar pihak Imigrasi melakukan upaya preventif untuk mencegah hal ini terjadi di Bali. Tentunya tidak masalah jika dilakukan filter lagi untuk wisman yang datang. Contohnya, melakukan pencabutan pada visa on arrival (VOA) mereka.
Selain itu, ketika WNA Rusia dan Ukraina saat datang ke Indonesia itu harus daftar terlebih dahulu.
“Paling tidak yang datang itu harus benar-benar holiday, menunjukkan hotel di mana dia menginap nanti dan lain sebagainya. Kalau dia ke sini bekerja, ya ngapain. Kalau dia memang mau bekerja, ya pakai visa yang 10 tahun,” imbuhnya.
Menurutnya, masing-masing Negara memang memiliki karakter, dan sudah saatnya Bali mulai mengatur lagi supaya kebijakan Pemerintah itu tidak salah.
Karena mereka bekerja di Bali secara ilegal, pastinya mereka mencari tempat-tempat yang pure akses internet dan bagus. Dari pengamatannya mereka banyak yang tinggal di daerah Canggu, Ubud dan Sanur juga.
“Kalau mereka pakai second home visa ya tidak apa-apa, sekalian saja mereka kan ada jaminan juga untuk ditaruh di sini. Kalau memang minat mereka bekerja ya sesuaikan dengan persyaratan. Kita saja nggak gampang kok untuk (kerja) di tempat mereka. Mereka jangan sampai enak-enak saja di sini,” sambungnya.
Ketika di konteks pariwisata, orang yang benar-benar datang ke Bali, diharapkan orang yang benar-benar berwisata. Bukan mengambil porsi orang lokal.
"Lama-lama kalau dibiarkan mereka bisa jualan UMKM, bisa menjadi sopir. Dan karena Negara mereka keras pastinya mereka lebih ulet daripada warga lokal, kenyataannya itu. Kita bisa lewat."
“Kebanyakan mereka bekerja sebagai konsultan untuk hotel untuk mereka sendiri, konsultan marketing untuk mereka sendiri. Ini untuk mereka sendiri lho ya. Ini karena orang Rusia sendiri, jadi mereka jadi konsultan untuk mereka sendiri,” paparnya. (tribun network/yuda)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS