Namun, dari diskusi yang berlangsung hangat, muncul sejumlah nama kandidat, seperti Khofifah (Gubernur Jatim), Taj Yasin (Wagub Jateng), Syaifullah Yusuf (Sekjen PBNU), Muhaimin Iskandar (Ketum PKB) hingga KH Said Agil Siradj (mantan Ketum PBNU).
Tak hanya itu, muncul pula nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, putra sulung Presiden ke-6 RI, Soesilo Bambang Yudhoyono atau biasa disapa SBY.
Munculnya nama AHY sebagai kandidat Bacawapres Anies dalam halaqah kyai-kyai NU tersebut, mencuri perhatian sosiolog politik Universitas Trunojoyo Madura, Khoirul Rosyadi.
Baca juga: Anies Baswedan Beberkan Fakta Mengejutkan, PKS Diancam Sebelum Deklarasikan Dukungan
Khoirul Rosyadi mengatakan, AHY merupakan satu-satunya tokoh yang bukan pengurus struktural atau aktivis NU yang dianggap berhasil mencuri hati para ulama.
”Hal itu dimungkinkan bukan saja karena AHY mewarisi kultur Jawa Timuran yang lekat dengan NU, tetapi dia juga telah lama mengantongi Kartu anggota NU."
"Seingat saya, AHY mendapatkan Karta NU pada tahun 2016, diserahkan langsung oleh Ketum PBNU saat itu, KH. Said Aqil Siradj, disaksikan Rais Aam Syuriah KH. Ma’ruf Amin.". (*)
Ikuti Pos-Kupang.COm di GOOGLE NEWS