Aktivis HAM Papua, Theo Hesegem, menyebutkan bahwa peristiwa ini juga melibatkan pembakaran terhadap rumah warga non-Orang Asli Papua (OAP).
Polisi disebut beberapa kali melontarkan gas air mata namun situasi tak kunjung terkendali. Ia menyebutkan, jumlah korban luka mencapai sedikitnya 17 orang dan seluruhnya mengalami luka tembak.
Sementara itu, dari sembilan korban tewas, lima di antaranya disebut mengalami luka tembak. Dua korban tewas disebut merupakan warga non-OAP dengan luka bacok dan luka akibat tikaman anak panah.
Sementara itu, Benny mengaku belum bisa memastikan penyebab korban tewas karena masih dilakukan visum oleh tim kesehatan setempat dan investigasi penyidik di lapangan. (*)
Berita ini telah tayang di Kompas.com
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS