Pilpres 2024

Ujang Komarudin Ungkap Fakta: Anies Baswedan Mulai Diserang, Kini Citranya Mulai Dijelek-jelekkan

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DIJELEK-JELEKAN - Anies Baswedan, calon presiden dari Partai Gerindra kini mulai dijelek-jelekan. Cara itu merupakan salah satu siasat dalam politik untuk membunuh lawan. Namun dalam politik, cara semacam itu merupakan hal biasa.

POS-KUPANG.COM - Ujang Komarudin, Pengamat Politik mengungkapkan fakta yang mengejutkan mengenai Anies Baswedan yang saat ini digadang-gadang menjadi calon presiden dari Partai NasDem pada Pilpres 2024.

Dikatakannya, saat ini mantan Gubernur DKI Jakarta itu mulai dari berbagai lini. Salah satunya, adalah mengungkit kembali perjanjian yang pernah ditandatangi Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Bahkan yang mencuat belakangan ini, adalah utang Anies Baswedan kepada Sandiaga Uno yang besarnya mencapai Rp 50 miliar.

Terhadap fakta itulah, Ujang Komarudin terpaksa angkat bicara. Dia mengatakan, saat ini isu-isu miris mulai menerpa figur yang semakin digandrungi publik Tanah Air itu.

Dilansir Pos-Kupang dari Tribunnews.com, isu negatif itu merupakan upaya mendegradasi citra Anies Baswedan yang kini dielu-elukan publik di pelbagai daerah di Indonesia.

Baca juga: Ujang Komarudin Beri Apresiasi ke Bu Mega, Tarik Ulur Umumkan Nama Capres Trik Jitu Kecohkan Lawan

"Isu itu bukan hanya penjegalan tapi pendegradasian. Track record Anies, citra Anies yang dianggap banyak positif oleh publik, didegradasikan, semacam perlu dihancurkan," ujar Ujang ketika dikonfirmasi, Minggu 5 Februari 2023.

Menurut Ujang, mengungkit kembali masa lalu politik Anies hanya untuk menunjukan bahwa Mantan Menteri Pendidikan RI itu memiliki kelemahan sebagai bakal calon presiden.

BERI APRESIASI - Ujang Komarudin beri apresiasi kepada Bu Mega. Ia menyebutkan, tak diumumkan nama capres pada HUT ke-50 PDIP merupakan cara paling jitu dalam mengecohkan lawan politik. Karena kalau diumumkan sekarang, maka bisa jadi blunder. (POS-KUPANG.COM)

Jadi, upaya itu dilakukan untuk menggerus citra positif eks Gubernur DKI Jakarta tersebut di mata publik.

Meski demikian, katanya, upaya semacam ini merupakan hal biasa dalam dunia politik.

Menurutnya, hanya ada dua hal yang pasti dilakukan politisi dalam berpolitik, yaitu membangun pencitraan dan menjelek-jelekan lawan politik.

Dan, faktor menjelek-jelekan lawan politik, kini sedang dialami oleh Anies Baswedan

"Dalam politik hal yang biasa, bahwa di politik hanya ada dua. Pertama, membangun pencitraan, semua tokoh, semua figur membangun pencitraan untuk figur itu."

"Kedua, membusuk-busuki lawan. Dalam konteks ini, dalam politik Anies ini, dari Sandiaga Uno, Golkar yang bukan bloknya Anies dalam konteks ingin membusuk-busuki lawan politik (Anies)," jelasnya.

Sebelumnya, masa lalu politik Anies diungkit kembali oleh dua tokoh yaitu Sandiaga Uno dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Erwin Aksa.

Pertama, Sandiaga mengungkapkan adanya perjanjian rahasia yang dibuat antara Anies dan Prabowo Subianto.

Halaman
1234

Berita Terkini