KKB Papua

Panglima TNI Yudo Margono Tebar Ancaman untuk KKB Papua Usai Bakar SMK Negeri Oksibil

Editor: Hasyim Ashari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HARUS TEGAS - Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono berpesan kepada aparat TNI Polri di Papua agar tegas dalam melaksanakan tugas. TNI Polri juga harus bisa mengamankan masyarakat dari gangguan KKB, menciptakan stabilitas demi lancarnya pelaksanaan pembangunan.

POS-KUPANG.COM - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menebar ancaman untuk KKB Papua setelah kelompok bersenjata itu membakar SMK Negeri Oksibil, Papua.

Ancaman Panglima TNI Laksamana Yudo Margono itu ditebar karena menurutnya tidak ada toleransi terhadap mereka yang mengganggu keamanan dan keselamatan warga Papua.

Sebagai bentuk tindak lanjut, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono pun menggelar pertemuan dengan DPR, tak lama setelah kunjungannya dari Papua.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Surya.co.id, 3 Februari 2023, langkah apa yang bakal diambil Laksamana Yudo Margono semakin membuat penasaran, setelah ia minta mengadakan rapat tertutup dengan DPR.

Komisi I DPR RI memutuskan menggelar rapat tertutup dengan TNI saat pembahasan situasi Papua dan alat utama sistem senjata (Alutsista) di Kompleks DPR RI, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Baca juga: KKB Papua – Hajar Ramadhan Dibacok Orang Tak Dikenal, 4 Jari Tangannya Putus, Pelaku Diduga KKB?

Adapun permintaan itu dari Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.

Awalnya, Yudo menuturkan bahwa nantinya dirinya berjanji bakal menjelaskan soal situasi Papua dan alutsista sesuai RDP bareng DPR telah selesai.

"Izin ibu ketua dan para anggota, kalau diizinkan tertutup.

Nanti biar kami yang menjelaskan pada media di luar," ujar Yudo dalam RDP bareng Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Laksamana Yudo Margono Minta Rapat Tertutup Saat Bahas Situasi Papua dan Alutsista Bareng DPR'.

Baca juga: KKB Papua - Pesuruh Ondius Kogoya Tembak Warga Sipil, Korban Jatuh Tapi Berhasil Diselamatkan

Mendengar hal itu, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menyetujui rapat bersama TNI digelar secara tertutup.

Pasalnya, TNI lebih mengetahui alasan RDP untuk digelar secara terbuka atau tertutup.

"Tertutup ya? Kita dengarkan dari mitra karena beliau yang paling tahu isi yang akan dipaparkan," jawab Meutya.

Perintah Terkait KKB Papua

Setelah beberapa hari meninjau wilayah rawan KKB Papua, Panglima TNI Laksamana YudoMargono akhirnya memberikan perintah terbaru.

Halaman
123

Berita Terkini