Wawancara Eksklusif

BKKBN Wujudkan Penduduk yang Seimbang dan Membangun Keluarga Berkualitas

Editor: Alfons Nedabang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat diwawancara Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, Kamis 19 Januari 2023.

Berikut hasil Wawancara Khusus Direktur Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo:

Pak Hasto, ada orang yang menyatakan orang yang stunting itu tidak bisa dipulihkan, tidak bisa dinormalisasi?

Kan begini, manusia bayi produk kehamilan ini itu kan punya waktu perkembangan 1000 hari kehidupan pertama, periode emasnya. 1000 hari kehidupannya itu, 280 hari di dalam kandungan, kemudian 720 di luar kalahiran. Jadi totalnya 1000 hari.

Makannya kalau orang awam bilang hamil itu 9 bulan 10 hari. Itu sebetulnya salah. Yang benar itu hamil 280 hari. Nah 280 itu jangan di bagi bulan, tetapi dibaginya minggu. Jadi kalau 280 dibagi 7 karena seminggu 7 hari, maka hasilnya 40. Persis 40 minggu. Tetapi kalau orang awam dibaginya 30 karena 1 bulan dianggap 30 hari. Kalau 280 dibagi 30 ketemunya 9 sisa 10. Itu salah.

Karena apa, semua bulan tidak 30 hari. Kan hamil juga pakai bulan Februari, Maret, April. Bukan pakai 30 hari terus. Makannya 1000 hari itu, di dalam kandungan 280 hari, di luar 720 hari.

Tolonglah di 1000 hari ini adalah masa untuk mencegah stunting. Kalau begitu sudah 1000 hari, ubun-ubun bayi itu sudah tertutup, ubun-ubun anak sudah tertutup sehingga kalau mau menambah volume otak itu sudah tidak bisa begitu banyak.

Jadi Pak, setelah 1000 hari tidak berpengaruh? Artinya kita tidak bisa merecovery kembali?

Sulit. Sulit (recovery stunting), jadi 1000 hari itu template yang penting. Karena 1000 hari ini waktu tulang tengkorak menutup, kemudian sel-sel otaknya segitu yang sudah given ya akhirnya pertambahannya tidak banyak. Makannya orang stunting itu kemudian potensi untuk menjadi tinggi itu tidak optimal, kemudian potensi untuk menjadi cerdas tidak optimal. Stunting itu jadinya pasti pendek, tapi pendek belum tentu stunting.

Stunting pasti pendek, tetapi pendek belum tentu stunting. Stunting itu pasti pertumbuhan kecerdasannya tidak optimal, tetapi orang yang tidak cerdas belum tentu terus stunting.

Tetapi orang stunting punya nasib yang kurang bagus karena tinggi badannya kurang kemungkinan. Mau jadi tentara, mau jadi polisi, berat. Kemudian yang kedua kemampuan intelektual skillnya kurang. Ditambah satu lagi, besok di hari tua di umur 40-45 tahun, orang lain masih sehat, dia sudah sakit-sakitan.

Jadi Pak, kesimpulannya orang yang sudah terlanjur stunting tidak bisa dipulihkan kembali?

Ya kalau sudah 2 tahun sudah stunting ya bakat, sudah ditentukan templatenya, sudah jadi.

Lalu mengelola orang seperti ini bagaimana Pak?

Ya distimulasi, dioptimalkan. Kan dia sudah template sudah terbentuk di dalam. Artian oh ini besok masih tambah tinggi, masih, tetapi tambah tingginya itu tidak seperti Kalau kemarin tidak stunting. Jadi anak ini begitu sampai umur 2 tahun, kurang makan sup optimal health, sub optimal nutrition atau kemudian sub optimal parenting akhirnya anak itu tidak optimal sampai 2 tahun. Sehingga templatenya terbentuknya tidak optimal. Ternyata besok anak ini tingginya tidak bisa seperti semula kalau dia tidak stunting.

Tetapi masih tambah tinggi, tambah tinggi, sehingga tetap dikasih makan, dirawat, dikasih makan yang baik supaya dia juga tinggi, tetapi tingginya tidak seperti yang diharapkan semula.

Halaman
1234

Berita Terkini