Berita Rote Ndao

Petani Rumput Laut di Rote Tewas Terseret Ombak Ternyata Tidak Bisa Berenang

Editor: Eflin Rote
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TENGGELAM - Warga berkerumunan menyaksikan korban tenggelam yang dievakuasi. Berlokasi di Desa Persiapan Oelaba, Kecamatan Loaholu, Kabupaten Rote Ndao. Jumat, 06 Januari 2023.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

POS-KUPANG.COM, BA'A - Juliana Henuk, petani rumput laut (51) petani rumput laut yang tewas tenggelam saat pergi mengikat rumput laut di perairan Oelaba, Desa Persiapan Oelaba, Kecamatan Loaholu, Rote Ndao ternyata tidak bisa berenang.

Kasi Humas Polres Rote Ndao, Aiptu Anam Nurcahyo mengatakan peristiwa naas itu terjadi pada Kamis 5 Januari 2023 sekitar pukul 17.00 Wita. Saat itu korban bersama kedua rekannya pergi ke tempat budidaya rumput laut di perairan Oelaba.

Lanjut Anam, sekitar pukul 13.00 Wita, Sakri Muskanan pergi meninggalkan rumah untuk memukat ikan di laut. Berselang 15 menit kemudian, anak laki-laki dari Sakri yakni Kenji Muskanan menyusul ke laut.

Baca juga: Rusak Diterjang Ombak, Bupati dan Wabup Rote Ndao Tinjau Pelabuhan Baa

Namun setelah sampai di laut, sampan milik korban Sakri Muskanan sudah tidak ada lagi di pinggir pantai. 

Akhirnya, kata Anam, anak korban kembali ke rumah dan menyampaikan kepada korban Welmince Henuk (ibu dari Kenji Muskanan) jika ayahnya Sakri sudah pergi memukat ikan. 

Lalu korban Welmince Henuk menyusul ke laut dengan tujuan mengecek rumput laut.

Dalam perjalanan ke laut, Anam menjelaskan, Welmince Henuk bertemu dengan korban Juliana Henuk dengan tujuan pergi mengecek rumput laut bersama. 

Baca juga: BREAKING NEWS - Petani Rumput Laut di Rote Ndao Tewas Terseret Ombak, Suami Istri Selamat

Sehingga, kedua korban berjalan kaki ke lokasi budidaya rumput laut dan bertemu dengan Sakri yang sedang melepaskan pukat.

Sesudah Juliana dan Welmince mengecek rumput laut, saat itu air laut sudah kembali pasang. 

Korban Juliana dan Welmince naik ke atas sampan jenis viber yang tidak jauh dari lokasi rumput laut. 

Sedangkan, masih kata Anam, Sakri sedang melepaskan pukat. Tidak lama kemudian, sampan yang ditumpangi oleh kedua korban dihantam gelombang, airpun masuk ke dalam sampan, lalu kedua korban berusaha mengeluarkan air dengan baskom plastik, akan tetapi tidak berhasil, akhirnya sampan tersebut tenggelam.

"Pada saat sampan tengelam, posisi mereka berdua dari si Sakri  berada tidak jauh, sehingga Sakri mampu menolong mereka, dengan cara memegang erat dengan kedua tangannya," ucap Anam.

Karena derasnya arus laut disertai gelombang, dijelaskan Anam, korban Juliana Henuk terlepas dan terseret arus. Yang disebutkan Anam, kala itu tinggi gelombang sekitar 1 meter dan kedalamannya diperkirakan 3 meter.

Pada saat itu, saksi Bahrudin Haji Latif bersama Sueba kembali dari mencari ikan menggunakan sampan dayung sekitar pukul 17.20 Wita.

Baca juga: KPU Rote Ndao Lantik 55 PPK, Kecamatan Ndao Nuse Secara Daring Kendala Cuaca Buruk

Halaman
123

Berita Terkini