Menurut dia, Anies telah dideklarasikan sebagai Capres 2024. Dengan demikian, kedatangan Anies di Papua merupakan bagian dari sosialisasi dalam kapasitas sebagai calon presiden.
Meski kehadirannya dikemas dalam peresmian Kantor DPW NasDem Papua, tapi dibalik itu ada agenda besar, yakni Pilpres 2024.
"Jadi, bagi kami kehadirannya sebagai bagian dari politik praktis. Karena itu kami tolak. Kami tidak mau kunjungannya membuat situasi Papua terganggu," ujarnya.
Hal senada disampaikan Tabi Paulinus Ohee. Dia mengatakan, kehadiran Anies sarat dengan nuansa Pilpres 2024. Karena itu mereka menolaknya.
"Kami khawatirkan akan ada permainan politik identitas ke Papua," tandasnya.
Menurutnya, pihaknya tak ingin momen Anies Baswedan ke Papua itu dijadikan sebagai komoditi politik praktis yang dapat mengganggu stabilitas Kamtibmas di Papua.
Karena hal-hal itulah sehingga masyarakat adat membuat pernyataan sikap yang dengan tegas menolak Anies Baswedan di Papua.
Baca juga: Anies Baswedan Masuk Nominasi Calon Presiden Pilihan Relawan Jokowi, Ada Ganjar juga Prabowo
Berikut pernyataan sikap masyarakat Tabi Sareiri:
1. Kami masyarakat Tabi sareiri mendesak agar AB membatalkan rencananya ke Papua karena dapat membuat gaduh.
2. Kami masyarakat Tabi Saireri cinta damai dan menolak adanya permainan politik identitas yang dapat memicu konflik seperti di Jakarta.
3. Kami masyarakat Tabi sareiri menolak dimanfaatkan sebagai komoditi politik praktis.
Diketahui, Anies Baswedan direncanakan mengikuti Acara Natal Bersama DPW Partai NasDem Papua di Jayapura, Kamis-Jumat, 8 - 9 Desember 2022.
Kunjungan Anies ke Papua itu sekaligus dinilai sebagai safari politiknya sebagai calon presiden 2024 dari Partai NasDem.
Dihadiri Surya Paloh
Ketua DPW NasDem Papua, Mathius Awoitauw menyebutkan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, akan hadir dalam acara Natal NasDem Papua pada 8 Desember 2022.
Selain Surya Paloh, seluruh ketua DPW NasDem di Indonesia, serta DPD NasDem di Papua juga bakal ikut berpartisipasi pada acara tersebut