Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - CEO Hartono Plantation Indonesia (HPI), Robert Halim didampingi Managing Director PT MSM, Budi Hediana meresmikan Workshop Center di area kebun Rindi Majangga Estate (RME), Sumba Timur.
Peresmian Workshop Center yang ditandai dengan pemotongan pita, itu berlangsung dalam rangkaian perayaan HUT ke-8 PT MSM pada Kamis, 1 Desember 2022 siang.
Saat peresmian, Robert Halim dan Budi Hediana didampingi Head of HRD Group & General Service Hartono Plantation Indonesia, Julia Hafni, jajaran manager PT MSM, serta seluruh karyawan office dan juga karyawan.
Acara peresmian Workshop Center PT MSM menampilkan atraksi budaya dan kearifan lokal Sumba Timur. Para siswa SDN Tanalingu, Desa Haikatapu menampilkan tari Kandingang, yang merupakan tarian adat khas Sumba untuk menyambut tetamu.
Baca juga: Rayakan HUT ke-8 , PT MSM Lepas Gula Pasir Kristal Untuk Kebutuhan Jatim dan NTT
Sebelumnya, saat tiba di lokasi, CEO Hartono Plantation Indonesia (HPI), Robert Halim bersama Julia Hafni dan Budi Hediana disambut dengan upacara pengalungan kain adat Sumba atau Patiarang.
Dalam sambutannya, Robert Halim mengatakan bahwa pembangunan gedung workshop tersebut merupakan bentuk kesungguhan Hartono Plantation Indonesia untuk berinvestasi di Sumba.
Hartono Plantation Indonesia, jelas Robert, berkomitmen untuk terus mengembangkan perkebunan tebu dalam rangka mensukseskan program pemerintah yaitu swasembada gula.
Karena itu, dengan pembangunan Workshop Center maka diharapkan upaya perawatan atau maintenance peralatan atau mesin mesin bisa dilakukan dengan baik sehingga mendorong kinerja yang lebih tinggi. Selain itu, Workshop center juga dapat memastikan peralatan dan mesin tidak mudah rusak dan penanganannya lebih cepat apabila terjadi kerusakan.
Baca juga: Pemda Apresiasi Langkah Produksi dan Pemasaran Gula Pasir Kristal Sumba Manis oleh PT MSM
Robert menyebut diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas agar dapat mengoperasikan workshop tersebut dengan baik. Pelatihan untuk pengembangan SDM juga terus dilakukan termasuk mengirim beberapa teknisi lokal untuk training di Lampung.
Budi Hediana selaku Managing Director PT MSM, mengaku adanya gedung workshop tersebut dapat menunjang kebutuhan dan meningkatkan kecepatan penanganan alat berat dan mesin-mesin atau alat-alat pertanian lainnya apabila mengalami kerusakan yang butuh segera digunakan kembali.
Dirinya mengatakan, selama ini pihak MSM harus mendatangkan teknisi dan vendor dari luar untuk perbaikan alat-alat tersebut.
"Adanya workshop baru dengan didukung peralatan yang cukup serta teknisi yang baik maka dapat mempercepat penanganan apabila ada kerusakan, yang perlu diutamakan bukan perbaikan apabila ada masalah melainkan program preventive maintenance yaitu mencegah agar peralatan tersebut tidak breakdown," ujar Budi.
Baca juga: Donor Darah HUT Ke-8 PT MSM Catat Rekor di Sumba Timur
Rangkaian acara peresmian workshop center juga dirangkai dengan pemotongan kue ulang tahun PT Muria Sumba Manis ke-8 dan lomba memasak atau Master Chef MSM tahun 2022 antara unit produksi yang diikuti perwakilan manajer dan karyawan.
Kegiatan tersebut, dilaksanakan untuk mempererat kebersamaan dan kekeluargaan antar karyawan PT Muria Sumba Manis.
Robert Halim mengaku terkesan dengan pendekatan dengan mengikutsertakan unsur budaya dan kearifan lokal yang dilakukan PT MSM dalam aneka kegiatannya di Sumba Timur.
Kepada POS-KUPANG.COM, Robert menyebut bahwa hal tersebut sangat baik dalam rangka mengenalkan ciri khas budaya dan kearifan lokal Sumba Timur.
"Kesannya luar biasa, sangat baik. Dengan tarian sumba, pakaian khas Sumba dalam peresmian Workshop Center MSM pada Ultah ke-8 ini. Kita maunya budaya sumba muncul dan terus dipelihara, makanya di pada saat membangun komplek pabrik dan komplek karyawan kita selalu menampilkan budaya lokal bahkan desain logo gula sumba manis juga terinspirasi dari kain tenun sumba. ," ujar Robert.
Rangkaian acara ulang tahun ke-8 PT MSM menjadi pertama kali acara ultah di dalam HPI grup dirayakan dengan semangat kebersamaan dan kekeluargaan. Dirinya juga berharap setelah pabrik gula mulai beroperasi pada usia ke-8 maka selanjutnya MSM diharapkan dapat memperluas lahan tebu agar bisa mensuplai kebutuhan bahan baku tebu di Sumba. (*)
Ikuti Berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS