Formula E

Anies Baswedan Angkat Bicara Soal Formula E: Saya Yakin, KPK Mampu Halau Semua Intervensi

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FORMULA E - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan akhirnya angkat bicara terkait penyelenggaraan Formula E yang belakangan ini menuai sorotan publik. Ia meyakini KPK masih bekerja sesuai aturan hukum, punya integritas dan mampu menghalau intervensi dari pihak mana pun.

POS-KUPANG.COM - Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta akhirnya angkat bicara tentang pelaksanaan Formula E yang belakangan ini kembali menjadi bahan pergunjingan publik.

Mantan Mendikbud RI ini bersuara ketika semakin kencang sorotan publik mengenai dugaan korupsi dalam penyelenggaraan iven bergengsi tersebut yang kini sedang diusut KPK ( Komisi Pemberantasan Korupsi ) 

Apalagi disebutkan pula, bahwa bakal calon presiden dari Partai NasDem tersebut, diduga kecipratan dana Formula E yang konon kabarnya disalahgunakan untuk kepentingan tertentu.

Anies Baswedan yakin bahwa sampai saat ini KPK masih bekerja secara profesional sebagai lembaga terhormat, mampu menjaga integritas institusi dan mampu menghalau semua intervensi dari pihak mana pun.

Baca juga: Kader NasDem Persilahkan KPK Usut Formula E, Tapi Jangan Kriminalisasikan Anies Baswedan

"Mereka (di KPK), saya yakin punya perasaan menjaga nama baik institusi dan Indonesia, sehingga saya yakin mereka bekerja secara profesional," ujarnya sebagaimana dilansir dari YouTube CNN Indonesia, Jumat 7 Oktober 2022.

"Saya yakin KPK sanggup menghadapi intervensi politik dari mana pun, karena natur-nya ini lembaga penegakan hukum," tandasnya.

TAK TERPENGARUH - Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan KPK tak akan terpengaruh oleh dideklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang. KPK akan terus mengusut kasus dugaan korupsi yang diduga dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam ajang Formula E. (POS-KUPANG.COM)

Anies Baswedan juga meyakini bahwa sampai sekarang KPK masih bisa bertahan menjalankan setiap langkahnya hukum secara profesional.

Ketika disinggung apakah bisa dijamin tak ada uang yang mengalir ke kantongnya? Anies Baswedan mengatakan, dalam semua sifat penuduhan, yang harus membawa bukti adalah yang menuduh, bukan dituduh.

"Habis energi kalau semua orang yang dituduh harus bawa bukti. Jadi kalau tidak bisa membuktikan, ya batalkan tuduhan itu," ujar Anies.

"Kalau tidak, semua orang kita bisa terima 10 tuduhan, kita habis energinya membantah semua itu," tambahnya.

Formula E Bereputasi Internasional

Penyelenggaraan Formula E, lanjut Anies, berurusan dengan lembaga internasional yang memiliki reputasi.

"Jangan membayangkan mereka beroperasi di negeri yang accounting-nya masih bermasalah,” jelasnya.

Baca juga: Diam-Diam Presiden Jokowi Dukung Anies Baswedan Jadi Capres 2024, Gestur Politik Tampak di Formula E

Mereka ogah beroperasi di negara yang aturan pembukuannya (accounting) masih bermasalah karena perusahaan tersebut sudah masuk pasar saham dan punya aturan yang ketat.

"Jangan dibayangkan ini seperti proyek-proyek yang serba mudah untuk hanky panky (manipulasi), no. Ini angkanya besar, reputasinya tinggi, karena itu kita jaga government-nya dengan baik dari awal," ungkap Anies.

"Buat tahu ya, semua rapat kita ada rekaman, semua rapat kita. Bukan hanya bisa dibuktikan (tak ada korupsi), artinya gak ada yang ditutup-tutupi," tambahnya.

Andai Formula E Dipaksakan Naik ke Penyidikan?

Menurutnya kalau tidak ada pelanggaran, maka tidak akan ada yang bisa dipaksakan.

Anies meyakini bahwa semua yang berada di KPK akan bekerja sesuai dengan aturan yang ada.

"Saya yakin mereka ini orang-orang berintegritas, karena itu mereka bawa nama KPK. Jadi, ada batas di mana segala macam apapun tekanan itu akan terhenti ketika integritas itu terjaga karena saya percaya itu ada," katanya.

"Dan saya juga tidak tahu apakah memang itu ada atau itu dongeng, saya gak tahu juga," tambahnya.

Blak-Blakan Soal Formula E

Anies Baswedan secara blak-blakan menyampaikan soal Formula E, invisible hand (kekuatan tak terlihat) hingga dugaan politisasi di KPK.

Hal ini disampaikan Anies dalam dialog khusus yang membahas kasus Formula E hingga perjalanannya selama lima tahun memimpin DKI Jakarta.

Baca juga: Anies Baswedan Jadi Capres Versi NasDem, KPK Tak Goyah Usut Kasus Dugaan Korupsi Formula E

Anies mengungkapkan, bahkan hingga saat ini belum tahu penyelewengan apa yang dilakukannya selama proses balap listrik internasional itu berlangsung.

"Saya tidak tahu juga apa yang dituduhkan," ungkap Anies dilihat Serambinews.com di YouTube Karni Ilyas Club, Jumat 7 Oktober 2022.

KPK sebelumnya melakukan pemeriksaan terhadap Anies Baswedan usai menerima laporan soal penyelewengan penyelenggaraan Formula E.

"Tapi isi laporannya saya juga tidak tahu. Kemudian dalam proses KPK meminta keterangan, saya berikan keterangan seterang-terangnya," ujar Anies.

Gubernur DKI Jakarta hanya diminta menjelaskan bagaimana proses Formula E selama ini sejak awal hingga selesai, tanpa mengetahui apa masalahnya.

Percaya Integritas KPK

Anies percaya KPK adalah sebuah lembaga yang pasti akan menjaga marwah, integritas dan profesionalismenya.

Dirinya tak khawatir dengan bergulirnya kasus ini, selama Pemprov DKI Jakarta menyelenggarakan Formula E dengan mengikuti semua prosedur ketentuan yang berlaku.

"Saya (bagian) pemerintah yang harus mengikuti semua ketentuan pemerintah. Dan itu kita jalankan," katanya.

Gubernur DKI Jakarta itu juga menyampaikan, anggaran Formula E sudah diaudit BPK sejak 2019, 2020 hingga 2021.

"Coba bayangkan, hal yang sama diaudit tiga kali berturut-turut. Itu semua hasilnya menunjukkan tidak ada masalah," tambahnya.

Ketika sedang ramai pembahasan soal upaya mempertersangkakan Anies, dirinya percaya KPK akan menjalankan tugas secara profesional.

Formula E Lampaui Prediksi

Gubernur DKI Jakarta itu juga menjelaskan, perputaran ekonomi saat penyelenggaraan Formula E melampaui prediksi.

Baca juga: Jelang Formula E Jakarta 2022: Media Center Beri Keamanan bagi Pekerja Media

Sebelumnya diprediksi dalam feasibility studies (analisis proyek) perputaran ekonomi ajang balap listrik itu sebesar Rp 1,2 triliun, namun setelah dilaksanakan mencapai Rp 2,6 triliun.

"Jadi, dua kali lipat lebih dari prediksi semula," ungkap Anies.

Kemudian secara pelaksanaan, Anies mengklaim Formula E berjalan dengan baik dan sukses.

"Hari ini saya bisa bilang sukses, memang betul. Takaran-takaran objektifnya menyatakan itu sukses," ucap Anies.

"Dan bisa dibilang dari semua Formula E, ini yang paling besar penontonnya, paling besar jangkauannya," tambah Gubernur DKI Jakarta itu.

Diketahui sebagaimana mengutip laman resmi Formula E, seri Jakarta E-Prix yang digelar beberapa waktu lalu tercatat telah disaksikan oleh 13,4 juta penonton di seluruh Indonesia.

Pihaknya bersyukur karena nama Jakarta kembali mendunia melalui promosi Formula E.

Kemudian kenapa memilih Formula E, Anies menjelaskan karena berkaitan dengan masa depan lingkungan hidup.

"Karena itulah kenapa kita memilih balapan bebas emisi, supaya membangun kesadaran tentang lingkungan hidup," ungkapnya.

"Formula E ini adalah sebuah program lewat APBD yang disepakati bersama DPRD, lalu dijalankan dengan mengikuti semua ketentuan yang ada," tambahnya.

Gubernur DKI Jakarta itu meyakini, semua kebenaran akan terlihat ketika profesionalisme, objektivitas dan ketentuan di nomor satukan.

Kenapa Formula E Sampai 2024

Anies Baswedan menjelaskan, sebelumnya Formula E ini disiapkan untuk tahun 2020 sehingga dilakukanlah pembayaran fee pada 2019.

Baca juga: Skenario Balapan Formula E Jakarta 2022 jika Hujan Deras Guyur Sirkuit, Evakuasi Orang di Grandstand

"Namun tidak bisa terselenggara karena ada pandemi, tahun 2021 juga tidak terselenggara akibat adanya pandemi, jadi baru terselenggara tahun 2022," jelas Anies.

"Nah insya Allah ini 2022, 2023 dan 2024," pungkasnya. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Berita Terkini