Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kabupaten Lembata dan Kabupaten Flores Timur (Flotim) disebut bakal menjadi daerah dengan perkembangan yang sangat maju. Kedua daerah itu bahkan memiliki potensi menghasilkan hingga 70 trilun dari sektor kelautan dan perikanan.
"Kabupaten Lembata dan Kabupaten Flores Timur akan terbang tinggi. Wilayah dengan penangkapan perikanan terukur, Lembata dan Kabupaten Flores Timur masuk dalam desain itu. 70, triliun, ini uang besar ini," kata gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat di Lembata, Jumat 9 September 2022 lalu.
Ia menjelaskan, kedua kabupaten ini bisa menjadi lumbung ikan nasional selain Laut Arafura dan Banda. Desain Kementerian Perikanan RI, salah satu titik lumbung perikanan Indonesia adalah dua wilayah ini.
Mantan anggota DPR itu, mengaku dalam waktu dekat ia akan berangkat ke Jakarta untuk menindaklanjuti rencana pengembangan kawasan perikanan di Flotim dan Lembata.
"Dan daerah ini pertumbuhan ekonominya akan luar biasa. Tempat ini tempat hebat," sebutnya.
Dalam setahun, kawasan perikanan dan kelautan dari dua tempat itu mampu menyumbang 70 trilun. Namun, dalam pengerjaan, menurutnya tidak bisa dikerjakan sendiri.
Karena itu, kata dia, perlu ada diskusi bersama antar semua pihak. Viktor menyebut, laut Banda, Arafura dan Flotim serta Lembata, akan menjadi satu-satu kesatuan desain. Namun, khusus di dua Kabupaten ini, harus dikerjakan sendiri.
Baca juga: Gubenur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat : Tanam Sorgum dan Jagung Antisipasi Krisis Pangan Dunia
"Jadi kita punya sendiri. Waktu tender kita punya kuota sendiri. Pasti kemungkinan jalan 2023 barang ini," sebut dia lagi.
Baginya ini merupakan kekayaan. Dua kabupaten 'kakak-beradik', itu, menurut Viktor, akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi besar. Karena itu, ia berharap adanya kerja yang benar.
Selain itu, gubernur Viktor juga menginginkan agar adanya penanaman jagung, Sorgum hingga kelor perlu dikerjakan di daerah ini. Sebab, kawasan ini juga cocok dengan tanaman seperti ini.
Kepala Desa hingga para kepala OPD diharapkan mampu menerjemahkan arahan ini agar mampu mengatasi kemiskinan dan stunting yang ada di NTT. (Fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS