Sementara itu, Defri Bansae, Supervisor SPBU 54.855.02, Desa Kesetnana, kota Soe kepada Pos Kupang mengatakan, harga jual BBM di SPBU ini langsung disesuaikan dengan harga yang diumumkan pemerintah pusat usai informasi itu disampaikan pada 3 September 2022 lalu.
"Usai mendapat informasi kenaikan harga BBM, kami langsung menyesuaikan harga penjualan BBM. Kita pantau di grup pertamina sudah perintahkan agar semua mengikuti harga baru. Sehingga kami sesuaikan dengan harga baru," jelasnya.
Dia mengatakan stok BBM di SPBU ini relatif stabil dan normal sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM.
"Kita stok selalu stabil di atas 20 ribu kiloliter. Satu minggu terakhir ini di atas 20 ribu kiloliter terus," paparnya.
Dirinya menjelaskan, dalam sehari sekitar 5000 kiloliter BBM jenis Pertalite terjual. Sedangkan jenis Pertamax dalam sehari terjual 100-200 kiloliter. Sementara itu bahan bakar Solar dalam sehari terjual sekitar 2000 kiloliter.
Pasca kenaikan BBM Defri mengakui ada keluhan dari masyarakat.
"Pasca kenaikan BBM ini ada keluhan dari masyarakat. Namun kita menggunakan kendaraan jadi mau tidak mau pasti isi," ketusnya.
Dirinya menyampaikan, terkait kenaikan harga BBM isunya telah keluar sekitar dua tau 3 minggu belakangan sehingga ketika kemarin harganya berubah masyarakat tidak terlalu kaget.
Jumlah kendaraan yang mengisi bahan bakar minyak di SPBU ini menurut Defri terpantau normal seperti hari-hari biasanya. Dia menyebut jumlah kendaraan paling banyak waktu pengisian sekitar 20 kendaraan dan tidak terjadi kemacetan. (Cr12)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS