Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Program Tanam Jagung panen Sapi atau TJPS di NTT disebut memanfaatkan lahan kering.
Program ini merupakan terobosan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat yang berjalan sejak tahun 2022.
Sebenarnya, program itu dimaksudkan agar petani bisa bertanam satu tahun lebih dari dua kali, sehingga tidak saja satu tahun sekali dalam bercocok tanam pada musim hujan.
Baca juga: Gubernur Viktor Laiskodat: 1 Hektar Lahan TJPS Hasilkan 7 Ton Pakan Ternak
Kepala Dinas Pertanian dan ketahanan Pangan NTT, Lucky Kolli mengatakan, dengan program TJPS para petani bisa memanfaatkan lahan kering pada musim kemarau ditanami jagung.
Potensi ini dapat menambah pendapatan para petani di NTT apabila petani dapat merespon program tersebut. Dia mengklaim, jika direspon dengan baik tentu akan meningkatkan produksi pertanian dan NTT menjadi daerah swasembada pangan.
“Dengan demikian lahan kering di NTT dapat menghasilkan dalam bertani yang benar dan mengikuti petunjuk yang ada, tidak hanya sekali dalam setahun melakukan tanam setelah itu menjadi buruh bangunan keluar kota meninggalkan lahan yang ada untuk itu petani harus terus menerus dirubah cara bertaninya,” kata Lucky Kolli, Kamis 28 Juli 2022 dihubungi wartawan.
Program TJPS pada tahun 2020 lalu di musim kemarau, ditanam pada lahan seribu 732 hektar dan dimusim kemarau tahun 2021 telah ditanam 4 ribu 800 hektar sehingga mengalami peningkatan tiga kali lebih dan diharapkan akan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sehingga petani di NTT akan sejahtera. (*)