Rahasia kedua kesuksesan Nabi Ibrahim adalah selalu bertawakkal kepada Allah SWT.
Maksudnya, ia adalah nabi yang selalu berusaha keras, cerdas, ikhlas, dan selalu mengerjakan perintah Allah dengan tuntas.
Nabi Ibrahim selalu berikhtiar dan berusaha dalam melaksanakan perintah, berdoa kepada Allah, dan menyerahkan segala urusan kepada-Nya. Allah berfirman dalam surat Ar Ra’d, ayat 11:
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Dalam ajaran Islam, kita diperintahkan untuk selalu berusaha, berdoa, dan tawakkal kepada Allah SWT. Dalam konteks hari Idul Adha kemarin, Nabi Ibrahim selalu bekerja keras untuk melaksanakan perintah.
Ia bekerja cerdas dengan mengklarifikasi mimpi hingga tiga kali, juga mendiskusikannya dengan Nabi Ismali AS.
Dengan demikian, Nabi Ibrahim menerima perintah Allah tersebut dan mengerjakannya dengan ikhlas, tujuannya hanya kepada Allah SWT dan akhirnya perintah dilaksanakan dengan sukses dan tuntas.
Nabi Ibrahim adalah pribadi yang arif bijaksana, nabi yang cerdas dan pintar. Ketika berdakwah pada masyarakat, dia menguasai berbagai bahasa, paham ajaran, mengerti sosiologi, dialektika dan adat istiadat mereka.
Sehingga masyarakat yang didakwahi Nabi Ibrahim tidak dapat membantah hujjah dan dalil Nabi Ibrahim.
Hadirin yang Berbahagia
Rahasia kesuksesan Nabi Ibrahim yang ketiga adalah sosok yang dermawan dan peduli sosial.
Nabi Ibrahim tidak pernah makan pagi dan makan sore, kecuali disertai oleh kawan, walaupun harus berjalan jauh untuk mencari kawan yang mau makan bersama.
Dalam konteks refleksi hari raya Idul Adha, kita diperintahkan untuk meneladani Nabi Ibrahim AS.
Bahwa jangankan harta, tenaga, maupun pikiran, bahkan putra yang shalih pun akan dikorbankan demi menjalankan perintah Allah SWT.