Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda
POS-KUPANG.COM,LARANTUKA - Organisasi Pemuda Katolik akhirnya angkat bicara soal solusi masalah perdagangan manusia atau human trafficking di NTT.
Ketua Pemuda Katolik Nusa Tenggara Timur, Agustinus Payong Boli mengatakan solusi mengatasi human traficking pekerja migran/TKI/TKW yang kemudian menimbulkan masalah penyiksaan, tidak bayar gaji atau pengurangan gaji sepihak, tidak ada pelayanan kesehatan karena tidak ada BPJS, deportasi bahkan pembunuhan adalah dengan cara menjadi pekerja migran/TKI/TKW prosedural melalui perusahan-perusahan penyedia tenaga kerja yang terdaftar oleh negara.
"Solusinya bukan moratorium pengiriman pekerjan migran, karena orang butuh kerja dengan gaji tinggi untuk perbaikan ekonomi. Misalkan di Malaysia butuh asisten rumah tangga/cleaning servis yang berijasah SD pun tidak masalah yang penting bisa menulis dan membaca dengan gaji Rp.4.800.000 sampai dengan Rp.5 jutaan/bulan dengan kontrak resmi selama dua tahun dan dapat di perpanjang. Nah ini kan sangat membantu ekonomi keluarga," ujarnya kepada wartawan, Selasa 12 Juli 2022.
Baca juga: Ketua Pemuda Katolik Komcab Kota Kupang Kukuhkan Anggota Baru dan Pengurus Enam Komac
Menurut dia, banyak kasus seperti penyiksaan atau deportasi terhadap pekerja migran karena berangkat secara ilegal atau non prosedural. Hal ini membuat negara sulit melindungi baik itu Indonesia maupun Malaysia melalui perusahan-perusahan penyedia tenaga kerja yang resmi karena tidak terdeteksi sejak awal Keberangkatan.
"Solusinya adalah mari menjadi pekerja migran melalui prosedur resmi perusahan-perusahan penyedia tenaga kerja yang terdaftar oleh negara," katanya.
Ia mengaku Pemuda Katolik NTT sudah bekerjasama dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia(BP2MI) sejak 19 Mei 2022 melalui Memorandum of Understanding (MoU)
"Kita imbau kepada semua masyarakat NTT agar mari menjadi pekerja migran secara legal/prosedur melalui perusahan-perusahan penyedia tenaga kerja yang diakui oleh negara agar terlindungi secara hukum, terlindungi secara sosial dan ekonomi.
Pemuda Katolik NTT bersama BP2MI siap memberi perlindungan kepada pekerja migran Indonesia," tutupnya. (*)