Kondisi Pasukan Rusia Mengenaskan, Mulai Kecapaian Karena Perang Lawan Ukraina
POS-KUPANG.COM - Perang lawan Ukraina yang berlangsung secara continue atau kontinyu membuat kondisi Pasukan Rusia makin terpuruk. Kondisi Pasukan Rusia dilaporkan cukup mengenaskan. Kementerian Pertahanan Inggris dan militer Inggris, Senin 11 Juli 2022 mengatakan Pasukan Rusia kecapaian karena tidak punya cukup waktu untuk beristirahat selama Perang lawan Ukraina.
Bahkan Kementerian Pertahanan Inggris menyebut, Pasukan Rusia kini mengalami kelelahan mental dan fisik.
Hal itu, lantaran tugas tempur aktif sejak awal perang atau awal Invasi Rusia ke Ukraina 24 Februari 2022.
Lebih lanjut Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan kurangnya istirahat terjadwal dari kondisi pertempuran yang intens kemungkinan besar paling merusak dari banyak masalah personel yang sedang diperjuangkan Rusia.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia Ukraina, Pihak Krimea Sebut Pengoboran di Laut Hitam Diserng Ukraina
Dilansir AP, Pejabat Kementerian Pertahanan Inggris menjelaskan Kementerian Pertahanan Rusia seharusnya mengganti pasukan yang dikerahkan ke Ukraina.
NATO Ramalkan Perang Ukraina-Rusia Bisa Hingga Bertahun-tahun
Perang Rusia dan Ukraina yang sudah berlangsung lebih dari 4 bulan terus berkobar
Perang yang diawali invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu telah membunuh belasan ribu prajurit dari kedua pihak bahkan tidak sedikit warga sipil yang menjadi korban
Meski demikian, tanda-tanda berakhirnua perang juga belum nampak, bahkan di beberapa titik nampak perang semakin sengit
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa perang di Ukraina bisa berlangsung selama bertahun-tahun.
Baca juga: Dampak Buruk Perang Rusia Ukraina Dirasakan Prancis & Italia, Moskow Singgung Teknis,Italia: Bohong!
Hal tersebut dia ungkapkan dalam sebuah wawancara dengan sebuah surat kabar Jerman yang diterbitkan Minggu (19/6/2022).
Melansir The Hill, dalam wawancara dengan Bild am Sonntag, Stoltenberg memperingatkan bahwa tidak ada yang tahu berapa lama perang akan berlanjut.
Namun dia menegaskan kembali bahwa negara tersebut membutuhkan dukungan selama invasi Rusia berlanjut.
"Kita harus bersiap menghadapi kenyataan bahwa itu bisa memakan waktu bertahun-tahun," kata Stoltenberg kepada surat kabar itu.
Dia menambahkan, “Kita tidak boleh menyerah dalam mendukung Ukraina. Sekalipun biayanya tinggi, bukan hanya untuk dukungan militer, tetapi juga karena kenaikan harga energi dan pangan. Tapi itu tidak sebanding dengan harga yang harus dibayar orang Ukraina setiap hari dengan banyak nyawa.”