Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Asti Dhema
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Menjawab tantangan yang diberikan Gunernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat,Bursa Efek Indonesi Perwakilan NTT (BEI NTT) memiliki berbagai strategi dan jenis dalam mengedukasi masyarakat di pasar modal pada Rabu, 8 Juni 2022.
Strategi yang dimaksud,ada yang bersifat formal, melakukan seminar nasional misalnya dengan cara webinar, selain itu juga BEI menggandeng analis akademisi perguruan tinggi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat. Di sisi lain,BEI sudah bergeser dengan cara mengundang influencer, selebgram, tokoh-tokoh milenial yang dikenal publik bahkan sampai kepada para komika.
"Oleh karena itu pendekatan yang dilakukan tidak bisa lagi dengan cara yang sama sehingga pihak bursa tidak henti-hentinya mencari pendekatan-pendekatan yang tepat dengan perubahan-perubahan demografi,"terang Pelaksana Tugas(Plt) Direktur Utama BEI, Hasan Fawzi saat menghadiri acara peresmian Kantor Perwakilan BEI NTT pada Rabu,8 Juni 2022.
Baca juga: Komite II DPD RI Advokasi Konflik Antara Masyarakat Adat dengan PT Lisindo Sentosa
Dilanjutkan Hasan,karena perkembangan demikian besar, BEI tidak melakukan ini sendiri. BEI juga berkolaborasi dan bersinergi dengan semua pihak yang memiliki tujuan dan concern yang sama seperti Pemerintah Daerah baik Provinsi maupun Kota,semua pengawas industri jasa keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK),Bank Indonesia kemudian mitra-mitra yang secara langsung bisa lebih dekat kepada investor, anggota pusat,manajer investasi dengan strategi yang beragam sesuai dengan segmentasinya.
"Untuk yang sudah matang, mungkin mereka nggak cocok dengan pendekatan komedi, demikian juga dengan milenial,"tambah Hasan.
Diungkapkan Hasan,BEI juga rajin memberikan gimmick dan kompetisi. supaya sebelum melakukan simulasi, kompetisi terlebih dahulu sebelum nantinya betul-betul investasi yang lebih besar.
Baca juga: Jasa Raharja Santuni Laka Maut di Rinhat, Kabupaten Malaka
BEI juga membuka galeri-galeri investasi di kampus lebih efektif karena selain sarana belajar juga sebagai titik awal di mana mahasiswa terbuka pemahamannya sebenarnya.
"Kita menyadari Saving Society ini,nggak bisa kita terus-menerus bkita pertahankan tetapi kita ingin transformasi ke Investing Society. Masyarakat yang dulunya diajarkan gemar menabung saja,saya kira sudah saatnya kita ajarkan bahwa menabung tidak sama dengan berinvestasi makanya kita tawarkan mereka untuk berinvestasi,tentu dengan cara-cara yang baik," jelas Hasan.
Selain itu,BEI juga baru saja me-launching dan mengampanyekan edukasi secara nasional yang disebut dengan 3P yaitu Paham,Punya dan Pantau dalam edukasi investasi di pasar modal.
Paham artinya,sebelum masyarakat berinvestasi,BEI memberikan pemahaman kepada calon investor.Selain itu calon investor harus memahami dirinya sendiri dan apa tujuan dalam berinvestasi. Dengan memahami diri sendiri akan ada alternatif investasi yang bisa diambil.
Baca juga: Lima Pulau di NTT Berpotensi Terjadi Angin Kencang Pada Hari Ini
Punya artinya, investor mulai memilih investasi yang tepat yang sesuai dan terbaik menurut investor sesuai dengan tujuan dan profil investasi.
Pantai artinya,setelah Paham dan Punya, investasi harus dipantau karena memiliki resikonya sendiri.
Sejalan dengan harapan dan arahan gubernur NTT yang sangat mendukung BEI dan juga memberi pekerjaan rumah dan tantangan,tentu Bursa yang salah satu fungsi dan tugas utamanya adalah terus memberikan edukasi dan membuka pemahaman bahwa di Bursa itu memang ada persediaan alternatif investasi yang baik dan sebetulnya secara jangka panjang menguntungkan masyarakat khususnya di NTT.
Menurut Hasan,sebenarnya arahan dari gubernur NTT sejalan dengan strategi yang BEI lakukan secara nasional dan menyadari adanya pergerakan dan pergeseran investor terutama pada satu tahun terakhir ini.Di mana jika dulu investor di pasar modal identik dengan pasar modal hanya bagi kaum beruang atau orang kaya dan orang tua yang sudah memiliki banyak aset.
Dalam empat tahun terakhir terjadi perubahan luar biasa.Terdapat 80 persen investor yang sudah mencapai 9 juta lebih terdiri dari investor usia di bawah 40 tahun.60 persen lebih di bawah 30 tahun dan 50 persen usia di bawah 25 tahun.
Baca juga: SMPN 8 Kota Kupang Tunggu Juknis PPDB
Kepala Kantor BEI NTT, Adevi Sabath Sofani, menyampaikan bahwa masyarakat NTT membutuhkan sosok untuk menginformasikan.
Artinya dengan adanya tatap muka dari Gubernur NTT, Biro ekonomi, kepala dinas, bisa kembali membangun awareness yang tinggi.
"Kami melihat optimisme juga dari Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat harus ada 20 emiten artinya tantangan baru namun kami bahagia karena kalau nanti lahir emiten dari NTT pasti masyarakat jauh lebih sejahtera dan pada akhirnya kualitas hidup meningkat serta bahagia bukan hanya bagi satu orang saja melainkan banyak orang,"jelas Adevi.
Dilanjutkan bahwa kegiatan edukasi investasi tidak pernah hanya satu kali terjadi tetapi harus berkelanjutan. Jadi hari ini kita punya sekolah pasar modal, itu tidak hanya sesekali tetapi sepanjang tahun serta bisa dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat secara gratis.
"Untuk kegiatan edukasi semua terfasilitasi dengan baik. hanya kemauan yang kita pengen sama-sama kita bangun dan semoga disambut baik oleh masyarakat sehingga semua ini akan dilakukan edukasi dan mencapai tujuan kita bersama,"tutup Adevi.(*)