Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sebanyak 31 orang anak mendapatkan pelayanan operasi bibir sumbing dan lelangit di Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang, Jumat 10 Juni 2022.
Operasi Bibir Sumbing menjadi salah satu rangkaian kegiatan Bhakti Kesehatan Polda NTT dalam rangka menyongsong 76 Tahun Bhayangkara.
Kepada POS-KUPANG.COM, Jumat 10 Juni 2022, Kabid Dokkes Polda NTT, Kombes Pol Sudaryono menjelaskan kegiatan Operasi Bibir Sumbing atas kerjasama dengan Smile Train, Persatuan Dokter Bedah Mulut, Yayasan Harapan Indonesia dan Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang.
Baca juga: Begini Imbauan GP Ansor NTT Terkait Jelang Tahun Politik
Sudaryono menambahkan kegiatan operasi bibir sumbing menjadi bagian dari bhakti kesehatan dari Institusi Polri kepada masyarakat.
Terkait rencana kegiatannya, pihak Polda NTT bersama Polres jajaran telah mengumumkan kepada masyarakat, sehingga melakukan pendaftaran dan verifikasi kemudian mendapatkan jumlah 31 orang peserta Operasi Bibir Sumbing dan Lelangit.
Kapolda NTT Irjen Pol Setyo Budiyanto mengatakan sebelum operasi bibir sumbing, semua pasien wajib menjalani skrining berupa pemeriksaan kesehatan awal agar mengetahui kondisi kesehatannya.
"Para dokter akan melakukan skrining terhadap pasien bibir sumbing dan lelangit yang dominasi berusia kurang dari lima tahun, agar memastikan kondisi sehat dan siap untuk menjalani operasi," jelas Kapolda Setyo.
Baca juga: Sukses Jaga Keandalan Listrik Selama Ramadan dan Idul Fitri 2022, PLN Diganjar Penghargaan dari APEI
Pihaknya juga meminta kepada tenaga medis agar menyediakan penanganan pasca operasi dan treatmen kepada pasien agar segera pulih dan normal setelah menjalani operasi bibir sumbing dan lelangit.
Pihaknya berpesan kepada masyarakat terutama para ibu hamil agar menjaga kondisi kandungan/janin tetap sehat dengan mengutamakan pola makan bergizi serta tidak melakukan hal-hal yang mengganggu kesehatan kandungan agar dapat melahirkan anak yang sehat dan tidak mengalami cacat fisik.
"Tidak ada orang yang ingin mempunyai anak yang mengalami kekurangan fisik, dan salah satu upaya kami untuk membantu melalui operasi, namun demikian harus tetap memperhatikan kondisi kesehatan pasca operasi agar tetap sehat dan normal," pungkasnya. (*)