KKB Papua

Kepala Sekolah di Papua Kini Jadi Panglima TPNPB-OPM, Keputusannya Membelot Dibongkar Kepala Suku

Penulis: Frans Krowin
Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima TPNPB Laapago, Kabupaten Lanny Jaya Enden Wanimbo menyerukan perang lawan Indonesia.

Ia justeru menyebutkan bahwa perang melawan pemerintah kolonial harus dilakukan supaya Papua bisa merdeka.

Pemerintah kolonial yang dimaksud Enden Wanimbo adalah Indonesia. Karena pernyataan tersebut sudah sering disampaikan para pimpinan TPNPB-OPM selama ini.

Terbetik kabar, bahwa awal mula terungkapnya keputusan Enden Wanimbo bergabung ke KKB disampaikan oleh kepala suku besar di Kabupaten Lanny Jaya.

Kepala Suku Besar bernama Eriki Wanimbo itu menuturkan, bahwa seorang tokoh berpengaruh di Distrik Tiom, telah menjadi pengikut KKB.

Sosok yang tak lain adalah Enden Wenimbo tersebut, awalnya bergabung dengan kelompok Puron Wenda.

Kini mantan kepala sekolah itu telah menjadi Panglima TPNPB-OPM di Kabupaten Lanny Jaya.

Enden Wanimbo dipercayakan menjadi Panglima TPNPB Laapago di Kabupaten Lanny Jaya, Papua.

Gerombolan KKB saat sedang berkumpul pada salah satu titik di Papua.

Enden Wanimbo Mulai Ditinggalkan

Pada bagian lain dari video yang viral tersebut terungkap bahwa belakangan ini, satu per satu anggota KKB mulai meninggalkan kelompok kriminalis tersebut.

Mereka meninggalkan Panglima Enden Wanimbo karena sejumlah alasan. Satu di antaranya, adalah kesulitan bahan makanan.

Baca juga: Bawa Senjata Api Lewat Rawa-Rawa, Anggota KKB Dihabisi di Gubuk Dekat Papua Nugini, Begini Kisahnya

Hal ini diungkapkan Delison Telenggen, salah seorang awak KKB yang tinggalkan KKB untuk kembali ke pangkuan NKRI.

Dari mulut Delison Telenggen inilah akhirnya terungkap betapa sulitnya kelompok kriminal bersenjata yang hidup di tengah hutan.

Menurut Delison Telenggen, selama ini KKB kesulitan bahan pangan. Ini terjadi karena hampir semua akses ditutup oleh TNI Polri.

Jangankan mendapatkan senjata api untuk membantu pergerakan kemerdekaan, untuk makan saja susahnya minta ampun.

Jangankan tidur di kasur, untuk mendapatkan tempat yang aman saja, susahnya luar biasa. Apalagi bisa tidur nyaman sebagaimana sesama warga yang lain.

Halaman
1234

Berita Terkini