Unwira Kupang

Buku 'Jalan Sambil Berjalan' Narasi Hidup dan Karya Pater Amans Laka Dibedah

Penulis: Ray Rebon
Editor: Edi Hayong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BEDAH BUKU - Acara bedah buku berjudul Jalan Sambil Berjalan karya penulis Robert Bala di Auditorium Kampus Unika Penfui-Kupang, Sabtu 7 Mei 2022

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Buku berjudul "Jalan Sambil Berjalan" karya salah satu penulis populer di NTT, Robert Bala telah dibedah pada Sabtu, 7 Mei 2022 di Auditorium Kampus Unika Penfui-Kupang.

Buku yang membentangkan soal hidup dan karya Pater Amans Laka, SVD dalam misi pastoralnya di Negara Argentina ini, menghadirkan Tim Pembedah buku yakni, Rektor Unwira Kupang, Pater Philipus Tule, SVD, Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi dan Frans Skera selaku tokoh awam Katolik.

Wagub NTT, Josef Nae Soi dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan tersebut menyampaikan profisiat yang setinggi tingginya kepada Pater Amans Laka, SVD yang telah melakukan hal yang besar di tanah misi yakni di Negara Argentina.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 8 Mei 2022: Gembala Berbau Domba

"Saya wakili pemerintah NTT sekaligus secara pribadi berikan apresiasi yang tinggi kepada Pater Amans Laka, SVD yang telah berbuat hal besar di tanah misi, hingga dapat penghargaan dari Pemerintah Argentina untuk namakan namanya pada salah satu jalan disana," ungkap Wagub Josef.

Dengan kisah hidup Pater Amans Laka, Wagub Josef Nae Soi meminta kepada semua remaja untuk menarasikan seluruh kejadian yang ada di Provinsi NTT agar generasi penerus dapat menindaklanjutinya.

Kisah dan perjuangan Pater Amans Laka, menurut Wagub Josef akan menjadi inspirasi dan motivasi yang besar bagi remaja-remaja maupun warga masyarakat di NTT.

Baca juga: Konfrontasi Rusia Akan Menghalangi China, Kata Menteri Pertahanan Jepang

Menurutnya barang siapa yang berjuang secara sah, dirinya pantas mendapatkan mahkota dan Wagub menilai Pater Amans pantas mendapatkan apresiasi dan mahkota ini.

"Luar biasa seorang Pater Amans dapat mendirikan sekolah di Argentina, ini hal luar biasa," tambahnya.

"Buku ini narasi dari kisah hidup Pater Amans Laka, kisah hidup beliau sangat memberikan inspirasi dan aspirasi karena sudah membuat hal besar di negeri orang yang akan dikenang semua orang bahwa ada jalan Amans Laka, anak asal Timor (Kefa) NTT," tutupnya.

Baca juga: BMKG Prediksi Kecepatan Angin, Cuaca dan Suhu NTT Sepekan

Pater Philipus Tule, SVD merespon karya besar dari Pater Amans Laka, SVD yang ditulis kembali oleh penulis Robert Bala adalah sebuah gerakan.

Menurut Pater Philupus bahwa karya hidup Pater  Amans Laka, SVD yang dinarasikan dalam sebuah buku adalah suatu usaha atau bukti yang dituangkan dalam tulisan selama-lamanya dan inilah warisan dari setiap akademisi.

"Saya bangga terima tugas ini untuk jadi pembedah dan saya baca bukunya selama 4 hari dan melihat apakah ada kekurangan dari buku tersebut tapi hampir tidak ada," ungkapnya.

Baca juga: Hepatitis Misterius, Belum Ada Laporan Kasus di TTS

Pater Philpus mengakui bahwa isi dari buku tersebut sangat luar biasa yang berbicara tentang aneka pengalaman seorang Amans Laka mulai dari pendidikan dasar hingga menjadi seorang imam yang dididik dengan pengetahuan Filsafat dan teologi namun dalam hidup pastoralnya lebih menekan ke kehidupan pertanian.

"Karya hidupnya menjadi inspirasi bagi lembaga-lembaga pendidikan kita mulai pendidikan dasar hingga perguruan tinggi," ungkapnya.

Menurut Pater Philipus tujuan pendidikan saat ini bukan saja mencari ilmu pengetahuan atau ijazah, melainkan karakter, kompetensi, kreativitas dan inovasi. Hal-hal inilah yang muncul dalam buku bercerita tentang Pater Amans Laka.

Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi di NTT

Pater Philipus mengakui hal luar biasa atas perjuangan dan kerja keras oleh sosok Pater Amans sehingga diberikan penghargaan nama jalan oleh pemerintah Argentina.

Frans Skera dalam acara tersebut memberikan apresiasi kepada Robert Bala sebagai penulis buku Jalan Sambil Berjalan. Selain itu dirinya memberikan apresiasi kepada pihak SVD karena telah mendidik dan melahirkan manusia-manusia yang unggul di Provinsi NTT, terutama di Indonesia.

Sebagai seorang tokoh awam Katolik, Frans meminta supaya para orang tua harus bekerja keras untuk membentuk karakter anaknya, khusus didalam hidup kerohanian.

Baca juga: Polres TTU Amankan Tiga Orang Pelaku Penganiayaan Korban di PLBN Napan

Melihat sepang terjang dari orang tua untuk membentuk dan mempersiapkan Amans Laka menjadi seorang imam, adalah sebuah perjuangan yang luar biasa.

Namun kata dia, orang tua zaman sekarang harus mempersiapkan anaknya dengan kemajuan tekhnologi yang luar biasa dampak positifnya dan juga dampak kehancurannya.

"Akhir-akhir ini saya lihat yang jadi perhatian utama dan panglima utamanya adalah uang," ungkapnya.

Baca juga: Liverpool Vs Tottenham, Juergen Klopp: Lini Serang Tottenham Hotspur Tantangan Terbesar The Reds

Sehingga kata dia, banyak orang tua yang berharap anaknya menyelesaikan studi supaya bekerja dan menghasilkan uang.

"Uang menjadi masalah utama dan rubah tantangan bagi keluarga Katolik dalam hal mengarahkan anaknya untuk jadi seorang imam. Saya meminta kepada keluarga katolik dan semua keluarga untuk mendidik anaknya menjadi manusia yang berguna dan berakhlak baik," tambahnya.(*)

Berita Terkini