POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani menyindir sosok calon presiden (capres) yang hanya bermodal wajah ganteng, tapi tidak bisa kerja.
Sindiran itu dilontarkan Puan saat berbicara di hadapan kader PDIP di Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa 26 April 2022 lalu.
Awalnya, dalam pidatonya Puan mengajak kader PDIP kembali ke jati diri orang Indonesia dengan memilih sosok capres yang benar-benar mencintai Indonesia dan mau bergotong-royong dalam membangun bangsa.
Puan lantas menyinggung perilaku masyarakat yang terkadang lebih memilih sosok capres karena ganteng, bukan atas dasar kinerja yang baik.
"Kenapa saya ngomong ini? Kadang-kadang sekarang kita ini suka, yo wes lah dia saja, asal ganteng. Dia aja yang dipilih, asal bukan perempuan. Yo wes dia saja, walau enggak iso opo-opo tapi yang penting dia itu kalau di sosmed, di TV itu nyenengin. Tapi kemudian nggak bisa kerja, nggak dekat rakyat," kata Puan dalam video yang diterima wartawan, Kamis 28 April.
Setelah itu Puan bertanya, pakah kader PDIP di Wonogiri mau memiliki sosok pemimpin yang seperti dijabarkannya tersebut. "Mau atau enggak pemimpin kayak begitu," tanya Puan. "Enggak," jawab para kader PDIP.
Baca juga: Puan Maharani Siap Dipinang Anies Baswedan: Kita Lihat Aja Tahun Depan Nggak Ada yang Mustahil Kok
Puan kemudian meminta kader PDIP Wonogiri melihat sosok capres tersebut, apakah memiliki perhatian terhadap rakyat Wonogiri atau tidak.
"Pernah enggak ketemu sama dia? Pernah enggak dia datang ke daerah ini? Misalnya, ke Wonogiri. Kalau ke Wonogiri ngapain? Ngebantu atau enggak, sowan atau enggak, ketemu enggak sama PDIP, ketemu enggak sama rakyat PDIP yang ada di Wonogiri, ketemu enggak sama rakyat Wonogiri?" ucapnya.
Atas dasar itu, Puan meminta kader PDIP tidak sembarangan memilih sosok capres mendatang. Dia mengingatkan kinerja dalam memperjuangkan rakyat harus menjadi faktor utama dalam menentukan pilihan capres mendatang.
"Jadi jangan kemudian kita itu asal pilih karena cuma kelihatan di panggung saja, panggung itu panggung media, panggung TV, panggung sosmed, tapi pilih orang yang betul-betul pernah memperjuangkan kita, pernah bersama-sama kita, pernah bergotong-royong bersama kita. Setuju atau nggak?" tanya Ketua DPR RI itu. "Setuju," jawab para kader PDIP.
Saat dikonfirmasi mengenai sindiran Puan itu, Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Puan dengan 'capres ganteng tak bisa kerja'.
Baca juga: Kader Gerindra Kaget Relawan Prabowo-Puan Maharani Dideklarasikan di Bali: Ini Bukan Perintah Partai
Pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu berkilah Puan menyindir Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. “Pastinya saya kurang paham, mungkin mengacu pada Presiden Ukraina," kata Bambang Pacul.
Bambang Pacul kemudian menjelaskan terkait kriteria pemimpin yang dimaksud Puan. Dia berpendapat pemimpin Indonesia memang tidak bisa dipilih sembarangan.
"Kalau subjektif saya, memilih pemimpin, apalagi sekelas Republik Indonesia, dengan penduduk hampir 300 juta, bersuku-suku, tinggal di untaian pulau yang berbeda, lebih dari 17 ribu pulau, dengan budaya yang berbeda, ya tidak sembarangan kelasnya," ujarnya.
Bambang Pacul menyebut calon pemimpin Indonesia nantinya juga harus dicek rekam jejaknya. Dengan demikian, kata dia, bisa jelas karakter, kapasitas, hingga kompetensi pemimpin tersebut.