POS-KUPANG.COM - Simak ketentuan bayar utang puasa Ramadhan dengan Zakat Fidyah, pastikan kriterianya terlebih dahulu.
Puasa Ramadhan akan selesai dalam satu minggu ke depan.
Nyatanya tak semua orang bisa melakukan puasa Ramadhan secara penuh 30 hari.
Baca juga: Dilakukan di 10 Hari Terakhir Puasa Ramadan, Inilah Bacaan Doa Malam Lailatul Qadar dan Amalannya
Berikut ini ketentuan membayar hutang puasa ramadan dengan fidyah.
Fidyah berasal dari kata “fadaa” artinya mengganti atau menebus.
Dalam islam, membayar fidyah diizinkan bagi beberapa orang yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa dengan kriteria tertentu.
Baca juga: Lengkap dengan Hukumnya, Berikut Bacaan Niat Puasa Ramadan & Doa berbuka Puasa
Sehingga, mereka tidak harus menggantinya dengan berpuasa di lain waktu.
Menurut penjelasan di laman Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), kategori orang yang boleh tidak berpuasa terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 184.
”(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Q.S. Al Baqarah: 184).
Baca juga: Agar Puasa Tetap Sah Hingga Akhir Ramadan, Jangan Lupa Baca Niat Sahur Sebelum Berpuasa Besok
Kriteria Orang yang Boleh Membayar Fidyah
Adapun kriteria orang yang boleh membayar fidyah di antaranya:
1. Orang tua renta yang tidak memungkinkannya untuk berpuasa
2. Orang sakit parah yang kecil kemungkinan sembuh
3. Ibu hamil atau menyusui yang jika berpuasa khawatir dengan kondisi diri atau bayinya (atas rekomendasi dokter).
Fidyah wajib dilakukan untuk mengganti ibadah puasa dengan membayar makanan sesuai jumlah hari puasa yang ditinggalkan untuk satu orang.