Artinya, bila sang sniper KKB terpancing oleh helm hitam kemudian menembaknya, maka percikan api dari senjata sniper itulah dimanfaatkan TNI untuk menembak balik sniper tersebut.
Rupanya jebakan TNI itu berhasil. Pasalnya, setelah helm prajurit TNI itu ditembak sniper dan jatuh, pada detik yang sama, TNI balas menembak sang sniper.
Setelah itu, KKB Papua tak lagi melancarkan serangan dan beberapa saat kemudian terlihat asap mengepul di bawah kaki gunung batu, tak jauh dari lokasi kejadian.
Sesuai tradisi KKB Papua, bila ada personelnya mati tertembak, maka jenazahnya akan dibakar.
Oleh karena itu, ketika terlihat asap mengepul di bawah kaki gunung tak jauh dari lokasi kejadian, terungkap kabar bahwa sang sniper andalan KKB itu telah tewas tertembak.
Baca juga: Pesawat Mata-Mata TNI Temukan Lokasi Persembunyian KKB Papua, Pepohonan Dibabat Untuk Bangun Markas
Dari video yang viral di media sosial itu terlihat jelas betapa TNI Polri bertarung nyawa untuk Indonesia.
Dari video yang viral itu tak diketahui di mana insiden itu terjadi. Tak diketahui pula kapan kejadian menegangnkan itu berlangsung.
Namun sekilas terlihat betapa aparat TNI berjabaku mengawal Papua agar masyarakat hidup tenang dan bisa menggapai masa depan yang lebih baik.
Aparat TNI Polri itu keluar masuk hutan menyisir berbagai tempat untuk memastikan bahwa tak ada pergerakan KKB yang ujung-ujung menyusahkan masyarakat.
Serda Rizal Gugur Tertembak KKB
Serda Rizal, salah satu prajurit TNI di Papua, gugur saat insiden baku tembak terjadi dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Serda Rizal merupakan satu dari tiga prajurit TNI yang gugur dalam baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata di Distrik Gome Kabupaten Puncak, Papua, belum lama ini.
Kabar itu bak tamparan bagi keluara. Pasalnya, keluarga sama sekali tak menyangka kalau putera kebanggaan itu menjadi korban kekejaman KKB.
Kepada awak media, Ayah Serda Rizal, Aca Suhendar (52) menuturkan awalnya mengetahui bahwa anaknya menjadi korban saat kontak senjata di Papua itu, dari teman tunangannya.
Sejak kabar itu diterima, keluarga pun merasakan guncangan yang luar biasa. Pasalnya tak ada hujan tiada angin, mereka mendapat kabar pilu tersebut.