Akhirnya terungkap bahwa drone itu diterbangkan setelah TNI Polri menemukan kejanggalan ketika memasuki sebuah desa.
Di desa itu, tak ditemukan satu warga pun. Semuanya sudah pergi entah ke mana. Sementara rumah-rumah seakan tak berpenghuni.
Sebagaimana lazimnya yang terjadi selama ini, jika ditemukan hal yang demikian, maka itu sebagai tanda akan ada serangan ke wilayah tersebut.
Alhasil, aparat TNI Polri pun mulai mengambil langkah taktis. Mereka memantau detail lokasi desa itu untuk memudahkan melihat pergerakan KKB.
Pada malam harinya aparat TNI Polri pun mulai mengendap-endap, terutama di lokasi yang diduga sebagai markas KKB.
Baca juga: Usai Rampas Senjata TNI, KKB Papua Bakar 2 Warga & Lukai 4 Brimob Saat Baku Tembak di Pinggir Jalan
Usaha sepanjang malam itu tak ditemukan ada tanda-tanda berhimpunnya KKB di lokasi yang dicurigai.
Namun ketika hari hampir pagi, tetiba terdengar suara berisik tak jauh dari posisi personel TNI Polri berada.
Rupanya sumber suara itu berasal dari komplotan KKB Papua yang tak mengetahui keberadaan TNI Polri di tempat itu.
Alhasil, hanya dalam satu dua gerakan, dua anggota KKB Papua jatuh dan seorangnya lagi berusaha kabur.
Anggota KKB yang berusaha kabur itu lari zig zak dengan maksud menghindari terjangan peluru anggota TNI Polri.
Namun usahanya sia-sia. Karena hanya dengan sekali menyentuh pelatuk senjata, anggota KKB itu jatuh karena terkena tembakan.
Gunakan HT, Anggota KKB Mengeluh Kehabisan Makanan
Saat ini, sebuah video viral di media sosial. Video itu memperlihatkan seorang anggota KKB Papua sedang memegang HT (handy talk).
Melalui peralatan komunikasi tersebut, anggota KKB Papua itu mengungkapkan bahwa mereka kehabisan bahan makanan.
Menggunakan bahasa daerah setempat, pria tersebut lantas mengungkapkan bahwa persediaan makanan sudah habis.