Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Suasana Bandara El Tari Kupang penuh isak-tangis dari keluarga dan kerabat yang menjemput belasan jenazah warga NTT yang mengalami kecelakaan kerja di lokasi Pegunungan Arfa, Papua Barat.
Pantauan POS-KUPANG.COM, Kamis 14 April 2022, keluarga dari jenazah bernama Hengki Boimau sementara menunggu pemindahan jenazah Hengky dari bagasi pesawat Lion Air ke dalam mobil ambulance.
Adik korban, Jesika datang bersama paman kandung dan beberapa sepupu tengah menantikan jenazah korban yang sementara dipindahkan oleh petugas cargo Bandara El Tari.
Baca juga: Kumpulan Dzikir ini Bisa Dipanjatkan Sambil Menanti Waktu Berbuka Puasa, Ada Terjemahannya
Jesika menangis histeris sambil memeluk saudari sepupunya, bahkan mengaku enam tahun tidak pernah bertemu dengan korban sejak bekerja di Papua.
"Korban telah pergi bekerja di Papua selama enam tahun sehingga kami tidak pernah bertemu, akan tetapi sekarang kami hanya melihat Hengki yang terbujur kaku di dalam peti jenazah," ungkap Jesika.
Selain itu, seminggu sebelum kecelakaan, Hengky sempat menelpon adiknya bahwa rencana pekan depan akan turun ke kota untuk mengirimkan uang kepada orangtua di kampung halamannya, Desa Kuanfatu, Kabupaten TTS.
Baca juga: Bahaya Langsung Tidur Setelah Makan Sahur Selaman Ramadan, Sebabkan Penyakit Mematikan ini
"Minggu lalu Hengki telepon mau kirim uang untuk orangtua di kampung, selain itu Hengki juga mengatakan bahwa di tempat kerjanya, wilayah Arfa, Papua Barat tidak ada jaringan telepon sehingga sulit dihubungi, sehingga saat turun ke kota barulah dapat menghubungi saya untuk komunikasi," tambah Jesika.
Usai menerima jenazahnya di Bandara El Tari, Jesika bersama keluarga langsung membawa jenazah Hengki ke kampung halamannya di Kuanfatu, Kabupaten TTS.
Jenazah Andy Nepa Bureni
Keluarga dari jenazah Andy Nepa Bureni asal Desa Teunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, dijemput oleh istrinya Elena Sanipai yang menggendong anaknya berjenis kelamin berusia lima bulan.
Keduanya baru menikah sejak 2021 kemarin dan setelah menikah mengikuti suaminya ke Manokwari untuk bekerja di sana.
Menurut Elena, setiap hari Andy memiliki sikap keras kepala dan selalu membantah perkataan istrinya.
Akan tetapi sejak bulan April 2022 sebelum ajal menjemputnya, Andy selalu bersikap lembut bahkan saat bertemu teman-temannya atau siapa saja selalu meminta maaf jika telah berbuat kesalahan.
Baca juga: Keluarga Korban Lakalantas di Papua Asal Sikka Menangis Histeris
"Saya merasa heran dengan sikap Andy yang selalu mudah mengucapkan kata maaf kepada teman-teman kerjanya dan siapa saja yang pernah berbuat salah, bahkan dia juga berkata lembut kepada saya," tambah Elena.
Setelah itu sehari sebelum kecelakaan yang merenggut nyawa Andy, istrinya sempat melarang agar tidak menumpang truk tersebut.