POS-KUPANG.COM, KUPANG - Aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menggelar unjuk rasa besar-besaran di Jakarta, Senin 11 April 2022.
Tuntutan yang akan disampaikan mahasiswa, di antaranya menstabilkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya Pertamax, menolak penundaan pemilu atau masa jabatan presiden tiga periode, serta menunda dan mengkaji ulang Undang-Undang tentang Ibu Kota Negara.
Tokoh agama Kristen di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Pdt Thomas Ateta, STh, M.Th mengajak masyarakat, khususnya mahasiswa di NTT, agar tidak ikutan melakukan demonstrasi.
Ia secara tegas menyatakan menolak aksi demonstrasi. “Kami menolak aksi demo yang rencana dilaksanakan mahasiswa pada Senin 11 April. Mari kita jaga NKRI yang kita cintai ini,” tegas pdt Thomas Ateta melalui pesan suara yang diterima POS-KUPANG.COM, Minggu 10 April 2022 malam.
Baca juga: Tokoh Agama di Kupang Imbau Masyarakat Tidak Terlibat Demonstrasi
Tokoh masyarakat Papua yang ada di NTT ini mengajak masyarakat untuk mendukung program-program pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.
“Mari kita tetap mendukug program pemerintah dalam pemulihan nasional pasca pandemi Covid-19 di Indonesia dan khususnya di NTT,” ujarnya.
Pdt Thomas Ateta mengimbau masyarakat untuk tidak percaya berita hoaks. “Jangan pernah percaya berita-berita hoaks yang beredar dimedi apapun, yang dihembuskan orang-orang tidak bertanggungjawab,” katanya.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga tolerensi antaraumat beragama. “Tolernasi antarumat yang sudah baik ini senantiasa terus dijaga dan ditingkatkan," imbuh Pdt Thomas Ateta. (*)