Berita Kota Kupang Hari Ini

Rahang Tuna Bakar dan Eksistensi di Tengah Pandemi 

Penulis: Michaella Uzurasi
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ngobrol Asyik Pos Kupang, Owner Warung Rahang Tuna Bakar, Stella Handayani dan Host News Editor Pos Kupang, Apolonia Matilde.

Menjalani usaha dalam masa pandemi Stella tidak memungkiri adanya kendala karena berbagai pembatasan yang dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 sehingga cara - cara yang dipakai untuk mempromosikan makanannya pun cukup standar seperti melalui media sosial, dari mulut ke mulut bahkan lewat keluarga. 

"Namanya usaha pasti ada yang namanya ramai dan tidak ramai," ungkapnya. 

Baca juga: Desy Ratnasari Sudah 48 Tahun Tapi Masih Betah Menjanda, Terungkap Begini Kriteria Calon Suaminya

Untuk itu, strategi yang dilakukan Stella adalah tetap membuka warungnya baik kerika ada pelanggan atau tidak. Warung Rahang Tuna selalu dibuka sampai jam tutupnya. 

"Kita buka jam 9, 10 nasi campur sudah siap. Rahang juga sudah siap," jelas Stella.

Untuk pemesanan melalui Grab Food dibuka mulai jam 10.00 WITA.

Stella mengatakan, selama menjalani usaha ini, dalam sehari paling banyak melayani pelanggan hingga 30 porsi dan 40 paket. 

"Jadi, kita ada dua tipe, yang paket dengan yang porsi, yang porsi kita jual tanpa nasi dan sayur karena perbedaan ukuran. Paket itu ukurannya lebih medium, lebih kecil tapi sudah termasuk nasi dan sayur," ujarnya. 

Baca juga: China Kembali Alami Ledakan Covid-19,Jumlah KasusTerus Bertanbah Hingga Catat Rrkorr Baru Tertinggi

Terkait bantuan dana selama masa pandemi Stellae mengungkapkan, sejak memulai UMKM ini dia baru sekali mendapatkan bantuan dari Polresta yang adalah bantuan untuk UMKM dan warung - warung yang terdampak Covid sementara dari lembaga leuangan belum ada. 

"Kalau soal dana KUR saya juga kurang tahu teman - teman di Sentra UMKM ApaSa itu ada yang pernah menerima apa nggak tapi kalau saya pribadi sih warung saya belum pernah kecuali bantuan dari Polresta, itu beberapa minggu lalu," terangnya.

Stella mengakui sampai saat ini dia belum terpikirkan untuk kredit mikro karena masih bisa menanganinya sendiri. 

"Mungkin nanti kalau udah kita bikin versi restorannya kembali baru itu (kredit)," tandasnya. 

Baca juga: Realisasi PBB Tertinggi di Sumba Timur, Tiga Camat Dapat Penghargaan

Stella mengatakan, dia memulai usaha ini tanpa ada perencanaan atau persiapan sebelumnya sehingga bagi yang mau memulai usaha Stella menyarankan untuk memulai saja dulu

."Nanti kalau misalnya butuh modal atau apapun juga itu kan bisa nanti dipikirkan untuk pinjaman mikro. Seperti pengalaman saya saat tante saya mau pindah udah mulai bisnis ini duluan dia menawarkan ke saya karena saya penyuka sekali rahang ini," kata dia. 

Untuk pengembangan usahanya sendiri Stella mengakui, beberapa tempat yang saat ini memang lagi ramai pernah menawarkan namun saat ini masih terbatas waktu dan tenaga karena Stella baru memiliki satu karyawan yang membantunya menjalankan usaha ini.(*)

Berita Kota Kupang Hari Ini



Berita Terkini