Perang Rusia Ukraina

Vladimir Putin Tantang Amerika dan NATO, Ejek AS dan Sekutunya Tak akan Mampu Hancurkan Rusia

Editor: Adiana Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia, Vladimir Putin - Vladimir Putin Tantang Amerika dan NATO, Ejek AS dan Sekutunya Tak akan Mampu Hancurkan Rusia

“Pertanyaan prinsip dari negara kami dan dunia adalah status netral di Ukraina, demiliterisasi dan denazaifikasi. Kami siap dan akan membicarakannya sebagai bagian dari negosiasi,” ujar Putin.

Ancam Warga

Presiden Rusia Vladimir Putin dengan tegas juga  mengecam warganya yang memberikan dukungan kepada negara-negara Barat.

Putin menyebut mereka sampah dan pengkhianat.

Putin mengklaim bahwa Barat sedang mencoba untuk menolak segala hal tentang Rusia.

Menurutnya, semua warga Rusia yang mendukung Barat perlu disingkirkan dari masyarakat.

"Rakyat Rusia akan selalu dapat membedakan patriot sejati dari sampah dan pengkhianat, dan dapat memuntahkannya seperti lalat yang secara tidak sengaja terbang ke mulut mereka," kata Putin dalam pidatonya seperti dikutip New York Times.

Lebih lanjut, Putin yakin bahwa memurnikan masyarakat dari orang-orang seperti itu akan memperkuat negara, solidaritas, kohesi, dan kesiapan untuk menanggapi setiap tantangan.

Putin juga mengecam propaganda media Barat yang membuat seolah-olah Rusia adalah pihak yang paling buruk.

Ia melihat saat ini tidak ada lagi objektivitas dalam penyampaikan berita secara global.

"Kampanye informasi yang belum pernah terjadi sebelumnya telah diluncurkan, melibatkan jaringan sosial global dan semua media Barat, yang objektivitas dan independensinya ternyata hanya mitos," lanjut Putin.

Dalam kesempatan tersebut Putin menegaskan bahwa perjuangan Rusia saat ini dilakukan untuk kedaulatan negara dan masa depan anak-anak Rusia.

Sikap keras Putin jauh berbeda dengan menteri luar negerinya, Sergey Lavrov.

Satu hari sebelumnya, Lavrov dengan terbuka menyatakan bahwa Rusia melihat harapan bahwa kompromi dengan Ukraina dapat dicapai untuk mengakhiri perang.

Putin menggambarkan perang Ukraina sebagai bagian dari bentrokan eksistensial dengan Amerika Serikat.

Halaman
123

Berita Terkini