Pilpres 2024

Kader Gerindra Kaget Relawan Prabowo-Puan Maharani Dideklarasikan di Bali: Ini Bukan Perintah Partai

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase - Prabowo Subianto dan Puan Maharani, duet yang diprediksi bakal maju pada Pilpres 2024 mendatang.

POS-KUPANG.COM - Arus dukungan kepada para figur untuk maju dalam Pilpres 2024, kini semakin menggeliat.

Baru-baru ini, relawan Prabowo Subianto dan Puan Maharani menggelar deklarasi dukungan Pilpres 2024 di Pulau Dewata, Bali.

Kehadiran para relawan tersebut tentunya mengagetkan para politisi.

Sebab tanpa kabar sedikit pun, relawan Prabowo-Puan Maharani berani mengukuhkan duet tersebut untuk maju saat Pilpres 2024 mendatang.

Bahwa terkait Pilpres 2024 nanti, sosok Prabowo SUbianto yang juga Menteri Pertahanan RI ini selalu disebut-sebut.

Bahkan sosok yang satu ini selalu bertengger pada posisi teratas sebagai sosok yang pantas menggantikan Presiden Jokowi.

Namun ada pula sosok lain yang selama ini terus bergeriliya untuk menarik simpati masyarakat.

Sosok yang juga disebut-sebut sebagai figur yang layak memimpin Indonesia, berkarakter sama dengan Presiden Jokowi, adalah dua sosok ini.

Baca juga: Anies Baswedan Punya Peluang Kalahkan Prabowo di Pilpres 2024, Bagaimana dengan Ganjar Pranowo?

Pertama, Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta yang akan habis masa jabatannya pada 16 Oktober 2022 mendatang.

Sedangkan sosok berikutnya, adalah Ganjar Pranowo, kader potensial PDIP yang kini mengemban jabatan sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Dan, sosok perempuan yang kini dikabarkan sedang berselisih paham dengan Ganjar Pranowo, adalah Ketua DPR RI, Puan Maharani.

Terlepas dari besar kecilnya peluang lolos dalam Pilpres 2024 nanti, adalah saat ini para relawan makin gencar melakukan deklarasi di daerah-daerah.

Salah satunya, adalah relawan Prabowo-Puan Maharani yang baru saja menggelar deklarasi di Bali.

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali Ketut Juliarta alias KeJu mengatakan, ia menghormati deklarasi itu sebagai aspirasi dari masyarakat.

Hanya saja, ia menegaskan bahwa keberadaan relawan tersebut tidak ada hubungannya dengan partai.

Oleh karena itu, lanjut Keju, pihaknya senantiasa menunggu instruksi DPP Gerindra terkait proses pencapresan di Pilpres 2024.

“Belum tahu ada deklarasi itu, karena mereka kan bergerak di luar partai.

Kalau saya kan hanya menunggu perintah dari pusat.

Saya masih menunggu perintah pusat,” jelasnya, Kamis 24 Februari 2022.

Pun begitu, KeJu mengungkapkan, duet Prabowo - Puan tersebut merupakan aspirasi masyarakat yang tetap harus dihormati.

Ia mengungkapkan, duet tersebut bisa terealisasikan jika ada kesepakatan antar partai di level pusat.

KeJu juga tidak menampik jika duet tersebut bisa menjadi lawan dalam Pilpres 2024 nanti.

Baca juga: Diam-diam Nasdem Sudah Siapkan Tiga Nama Capres untuk Pilpres 2024, Ada Ridwan Kamil?

Sehingga Juliarta hanya menunggu perintah dari pusat.

“Apapun nanti arahan dari DPP, pasti DPD hingga ke bawah akan mengikuti.

Atas deklarasi yang sudah memercayai dan mengusung bapak Prabowo Subianto, saya ucapkan terima kasih.

Yang pasti keputusannya itu ada di DPP, sabar lah dulu,” jelas Juliarta.

Sementara dari Partai PDIP, Tjokorda Gede Agung disinggung terkait deklarasi Poros Prabowo - Puan tersebut enggan berkomentar.

Sebab sejauh ini dirinya belum mendapatkan petunjuk dari partai.

Dengan demikian, pria yang juga sebagai Sekretaris Internal DPD PDIP Bali ini memegah teguh prinsip, akan berkomentar jika kalau sudah ada petunjuk partai.

Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berjalan bersama seusai rapat terbatas bersama sejumlah menteri. (KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA)

"Kita tunggu perintah partai aja," tegasnya.

Sebelumnya, sekelompok masyarakat Bali mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto dan Puan Maharani untuk maju berduet di Pilpres 2024 mendatang.

Hal ini terlihat dari deklarasi Poros Prabowo - Puan yang digelar di Sanur, Kota Denpasar, Bali.

Ketua Presidium Poros Prabowo - Puan Bali IBM Surya Cakrabawa menegaskan, deklarasi dukungan tersebut merupakan yang kedua dilakukan di Indonesia.

Yang pertama, menurutnya dilakukan di Provinsi Banten beberapa waktu lalu.

"Jadi ini adalah deklarasi Prabowo - Puan yang kedua setelah di wilayah Banten.

Kami juga mengundang Poros Prabowo - Puan Indonesia, sehingga diharapkan masyarakat bisa menerima keberadaan kami.

Bukan mengajak atau memobilisasi, tetapi kami ingin memberikan sebuah pandangan baru.

Baca juga: Ridwan Kamil Buka Suara Terkait Pilpres 2024, Siap Bersaing dengan Anies Baswedan?

Semoga apa yang kami lakukan ini mendapatkan suatu inspirasi politik untuk partai politik ke depannya," ujar Cakrabawa.

Cakrabawa juga menegaskan pembentukan Poros Prabowo - Puan di Provinsi Bali terjadi atas adanya aspirasi dan diskusi kelompok-kelompok pemuda, serta tokoh-tokoh masyarakat kepada duet tersebut.

Sehingga, dirinya berharap deklarasi dukungan kepada Prabowo - Puan ini mampu mendapat dukungan dari segenap elemen masyarakat Bali.

Pasalnya, sosok kedua tokoh tersebut dinilai sangat cocok untuk memimpin Indonesia.

Apalagi, sosok Prabowo Subianto yang tegas saat ini terbukti berhasil memimpin Kementerian Pertahanan RI.

Sedangkan, Puan Maharani menurutnya selain sebagai Ketua DPR RI, ia juga memiliki darah Bali dari sang kakek yakni Proklamator sekaligus Presiden Pertama RI Sukarno alias Bung Karno.

"Inspirasi politik, untuk siapa yang cocok memimpin Indonesia ke depannya.

Maka dari itu, kami melihat bapak Prabowo Subianto dan ibu Puan Maharani adalah sosok yang terbaik.

Ya semoga mendapatkan restu dari yang di atas dan seluruh rakyat Indonesia, Merdeka!," tegasnya.

Bahkan, dirinya menargetkan kemenangan kepada duet tersebut dengan suara di atas 50 persen.

Baca juga: Kemesraan Anies Baswedan dan Ridwan Kamil, Adu Penalti di JIS Jadi Sinyal Duet Pilpres 2024?

"Target suara kami nggak muluk-muluk, jangan dulu paling besar, paling tidak di atas 50 persen.

Tapi, kami tidak tahu tahun 2024 bisa naik atau turun, kita lihat nanti ke depannya," tandasnya.

Di sisi lain, Koordinator Presidium Nasional Poros Prabowo - Puan, Andianto mengatakan sebenarnya deklarasi sudah dilakukan pada 3 November 2021 lalu.

Baca juga: Rakernas di Bali, Sahabat Ganjar Siap Lakukan Pendekatan ke PDIP Usung Ganjar Maju Pilpres 2024

Namun kali ini diiringi dengan pembagian sembako ke masyarakat di Sanur, Kota Denpasar, Bali.

"Kami membentuk di daerah itu baru di Provinsi Banten dan kedua di Provinsi Bali.

Kemungkinan besar kami bergerak di Jawa, Kalimantan, dan Sumatera," imbuhnya.

Andianto mengklaim Poros Prabowo - Puan sudah terbentuk di 34 provinsi, semuanya akan bergerak menggalang dukungan.

Akan tetapi, Andianto mengaku sama sekali belum berkomunikasi dengan Prabowo Subianto maupun Puan Maharani ihwal deklarasi dukungan yang dilakukan.

"Ini aspirasi masyarakat yang kami tangkap dari tokoh pemuda dan masyarakat.

Baca juga: Duet Anies Perkasa Jadi Figur Jalan Tengah Pilpres 2024, Begini Ramalan Pengamat Politik Heru Kumis

Yang pada prinsipnya masyarakat menginginkan pasangan Prabowo Subianto dan Puan Maharani maju menjadi presiden dan wakil presiden," ujarnya.

"Sampai hari ini, kami memang belum berkomunikasi secara langsung dengan bapak Prabowo Subianto dan Puan Maharani.

Kami meminta justru kepada Prabowo Subianto dan Puan Maharani dan juga PDIP dan Gerindra agar mengusung pasangan ini," tambahnya.

Benarkah Kedekatan Prabowo-Megawati Berujung ke Pilres 2024?

Setelah mengalami pasang surut, kini hubungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, semakin mesra.

Kemesraan itu mulai terlihat sejak Prabowo Subianto bergabung dalam pemerintahan Presiden Jokowi, menjadi Menteri Pertahanan.

'Mesranya' hubungan Megawati dan Prabowo itu memantulkan spekulasi jika perjanjian Batu Tulis 2009 antara keduanya bakal terwujud di Pilpres 2024. Benarkah?

Spekulasi juga menyebutkan ada niat Megawati Soekarnoputri menduetkan Prabowo Subianto dengan Puan Maharani yang kini Ketua DPR RI.

Perjanjian Batu Tulis sesungguhnya berisikan kesepakatan Megawati akan mendukung Prabowo pada Pemilu 2014. Namun saat itu, kesepakatan tersebut tak berbuah manis.

Megawati dengan PDIP tetap mengusung Jokowi dan Jusuf Kalla demikian pula pada pilpres berikutnya di tahun 2019, PDIP kembali mengusung Jokowi yang berduet dengan Ma'ruf Amin.

Apakah perjanjian Batu Tulis antara Megawati dan Prabowo Subianto itu bakal terwujud di tahun 2024 nanti?

Mengutip Kompas.com, Survei yang dilakukan Indo Barometer menunjukkan bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto adalah menteri yang paling dikenal publik.

"Saya kira wajar karena beliau adalah mantan calon presiden, dua kali," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari saat konferensi pers di Century Park Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2020).

Dari total 1.200 responden, sebanyak 18,4 persen memilih Prabowo Subianto.

Baca juga: Anies Baswedan Punya Peluang Kalahkan Prabowo di Pilpres 2024, Bagaimana dengan Ganjar Pranowo?

Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto (tribunnews.com)

Menteri yang paling dikenal kedua, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani yang dipilih oleh 10,6 persen responden, disusul Menteri BUMN Erick Thohir dipilih 8,2 persen dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD yang dipilih 7,9 persen responden.

Setelah itu, yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim yang dipilih 5,3 persen responden dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebesar 5,2 persen.

Kemudian, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dengan 5 persen responden dan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko dengan 3,2 persen.

Menteri yang menempati urutan dua terakhir dikenal publik, yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo sebesar 2,5 persen dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung sebesar 2,2 persen.

Tidak hanya sebagai menteri yang paling dikenal publik, Prabowo Subianto rupanya juga dinilai responden sebagai menteri dengan kinerja terbaik.

Selain Prabowo, menteri lain yang dinilai memiliki kinerja baik adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Kemudian, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, Keamanan Mahfud MD, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim.

Qodari berpandangan, keputusan Prabowo untuk menjadi menteri dinilai tepat karena membuat panggung politiknya terus bertahan.

Survei nasional ini dilakukan selama 9-15 Januari 2020 dengan total 1.200 responden yang dipilih secara multistage random sampling.

Survei ini dilakukan Indo Barometer jelang 100 hari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

Baca juga: Pilpres 2024, Duet Anies Baswedan dan Ridwan Kamil Dilirik Nasdem, Bakal Diusung?

Responden terdiri dari warga negara Indonesia (WNI) yang sudah memiliki hak pilih, yaitu minimal berusia 17 tahun atau sudah menikah saat survei dilakukan.

Metode survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Margin of error survei tersebut sebesar kurang lebih 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sementara dari aspek popularitas, Prabowo Subianto juga terbilang tinggi dibandingkan dengan menteri lainnya.

Sementara itu dari aktivitas politik, kedekatan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto juga semakin akrab.

Itu terlihat dari sikap Megawati Soekarnoputri yang kerap menyapa dan meledek Ketum Gerindra Prabowo Subianto dalam setiap pidatonya yang dihadiri para ketua umum parpol atau menteri.

Bahkan, Megawati pernah menceritakan persahabatannya dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang telah dijalin sejak lama.

Megawati juga kerap menyinggung Prabowo yang saat ini menjadi Menteri Pertahanan, sering melakukan kunjungan ke luar negeri. Sambil bercanda, Megawati menagih oleh-oleh kepada Prabowo.

"Saya berbicara dengan Pak Prabowo baru pergi mas, saya bilang, mas mana oleh-olehnya? Karena pergi enggak ngomong-ngomong. Tapi saya tahu dia pergi," ucap Megawati di Istana Negara Jakarta.

Tentang kemesraan Megawati dan Prabowo Subianto kian ditambah manakala persiapan Pilkada 2020. Di Depok misalnya, Gerindra dan PDIP memutuskan berkoalisi, meninggalkan PKS yang incumbent.

Pilkada Solo dan Medan, juga menunjukkan gelagat Gerindra dan PDIP bakal bersatu. Kedua putra Jokowi, Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution yang hendak maju telah didukung informal oleh Gerindra.

Perjanjian Batu Tulis Terwujud di 2024?

Kedekatan Megawati dan Prabowo diharapkan dapat berlanjut di Pemilu 2014. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon.

Dia berharap Perjanjian Batu Tulis dapat diwujudkan pada Pemilu 2024, setelah tak terwujud di 2014 karena PDIP mencalonkan Jokowi.

Fadli berharap, perjanjian tersebut betul-betul terwujud papda pemilihan umum presiden, Pilpres yang bakal berlangsung pada tahun 2024 nanti.

Baca juga: Rumor Ganjar Pranowo Diredam agar Anies Tak Maju Pilpres 2024 Mencuat, Strategi PDIP Tak Logis?

"Ya mudah mudahan saja. Mudah mudahan saja, kebetulan waktu itu yang mengkonsep saya, dan aslinya juga masih ada di saya itu," ujar Fadli Zon.

Apakah dari kedekatan kedua tokoh nasional itu, yakni Megawati dan Prabowo Subianto, mengindikasikan pada Pilpres 2024 nanti, Prabowo menggandeng Puan Maharani sebagai pasangan calon presiden dan wakil Presiden periode 2024-2029?

Fadlin Zon tak menjawab soal itu. Ia hanya berharap, pada momentum tersebut, Perjanjian Batu Tulis dapat terjawantahkan demi Indonesia Raya. (*)

Artikel Lain Terkait Pilpres 2024

Berita Terkini