Berita Nasional

Remehkan TNI, Juru Bicara KKB Papua Bilang Begini: Hanya Kirim 3 Orang Tapi Bisa Lukai Prajurit TNI

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi KKB Papua yang melancarkan aksi bersenjatanya di Papua

POS-KUPANG.COM - Semakin hari, kelompok kriminal bersenjata (KKB) semakin meremehkan kekuatan TNI di Papua.

Dalam serangan mendadak di Distrik Sagupa, Kabupaten Intan Jaya, KKB Papua berhasil melukai seorang prajurit TNI.

Fakta itulah kini menjadi bahan kampanye Juru Bicara (Jubir) TPNPB OPM, Sebby Sambom.

Dia menyebutkan, dalam serangan mendadak itu, KKB Papua hanya mengirim tiga orang saja.

Akan tetapi saat beraksi, ketiga anggota KKB Papua tersebut mampu melukai prajurit TNI.

Dalam penyerangan tersebut, seorang anggota TNI menjadi korban penembakan.

Sebby Sambom menyebutkan, bahwa mereka mengirim Trio Kobogau dalam serangan mendadak itu.

Kini Sebby Sambom semakin membusung dada, karena tiga anak buahnya itu lebih hebat dari prajurit TNI.

Baca juga: KKB Papua Terbelah, Benny Wenda Tak Diakui Jadi Presiden Papua Barat, Kini Kekuasaannya Diambil Alih

Pada bagian lain, pimpinan KKB Papua di Kabupaten Intan Jaya, Undius Kogoya, kembali menebar ancaman.

Undius Kogoya meminta prajurit TNI segera mengosongkan Intan Jaya. Maksudnya agar tak banyak korban jiwa saat perang melawan pasukan TNI-Polri.

Baru-baru ini, KKB Papua pimpinan Undius Kogoya melakukan serangan mendadak di Distrik Sugapa.

Dalam serangan itu, seorang anggota TNI terluka terkena tembakan.

KKB Papua mampu melukai prajurit TNI padahal hanya mengirimkan tiga personel bersenjata. Tiga personel yang punya kehebatan melakukan serangan mendadak, yakni Trio Kogoya. Ini sosoknya. (Tribunnews.com)

"Kami siap melanjutkan perang," kata Undius Kogoya dalam pesan Minggu 6 Februari 2022.

"Perlu diketahui, kami siap melanjukan perjuangan membebaskan tanah Papua dari pendudukan Indonesia," tambahnya.

Untuk diketahui, Pada Sabtu, 5 Februari 2022, KKB Papua berulah di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Dalam serangan itu, Prada Giyade Ramadhani Fattah, personel Satgas Kodim Yonif PR 328/DGH yang bertugas di Pos TNI Titigi, terluka terkena tembakan di bagian kaki.

"KKB menembak seorang prajurit TNI atas nama Prada Giyade Ramadhani Fattah," ujar Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga melalui keterangan tertulis, Sabtu, 5 Februari 2022.

Aqsha belum menyampaikan kronologi kejadian, karena terkendala sinyal telekomunikasi yang sulit di lokasi kejadian.

Meski demikian ia memastikan, bahwa setelah terjadi penembakan, personel TNI yang berada di pos terdekat langsung menuju lokasi kejadian.

Baca juga: KKB Papua Tebar Ancaman, Desak Bupati Tolak Pembangunan dari Jokowi Jika Tak Ingin Papua Bergolak

"Setelah ada informasi penembakan yang dilakukan KKB Papua, dua tim beranggotakan personel Satgas Kodim Yonif PR 328/DGH dari Pos Mamba tiba di Koramil 1705-08/Sugapa langsung melakukan evakuasi," ujarnya.

Menurut Aqsha, proses evakuasi menggunakan Heli TNI Angkatan Udara Caracal dan Penerbad Bell-412EP dari Hanggar Bandara Mozes Kilangin Timika telah berhasil dilakukan.

"Pukul 14.00 WIT, Heli TNI AU yang mengevakuasi tiba di Helipad Lanud Y Kapiyau Timika.

Kemudian, korban luka tembak langsung dibawa menuju RSUD Kabupaten Mimika untuk mendapat perawatan intensif," kata Aqsha.

Pengakuan KKB Papua

Atas insiden tersebut, KKB Papua mengaku bertanggungjawab atas penyerangan tersebut

Hal itu disampaikan juru bicara KKB Papua, Sebby Sambom.

“Dalam laporannya, mereka menyebutkan bahwa pasukan TPNPB telah menyerang Kantor Polisi di Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya,” kata Sebby.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Beri Pesan Khusus ke Panglima TNI: Ingat Tak Boleh Emosi Hadapi KKB Papua, Kenapa?

Sebby Sambom juga mengumumkan identitas pelaku penyerangan tersebut.

Dalam klaim tersebut, KKB Papua menyebutkan, pihaknya hanya mengerahkan 3 anggota untuk menyerang aparat TNI yang sedang bertugas.

Adapun ketiga pelaku itu, yakni Oni Kobogau, Apeni Kobogau dan Elpinus Kobogau.

KKB Papua Tak Anggap Indonesia Saudara

KKB Papua menembaki prajurit TNI yang sedang menjaga kedaulatan NKRI di wilayah Papua.

Ulah KKB Papua ini seakan memperlihatkan bahwa di mata KKB Papua, prajurit TNI adalah musuh yang harus dilawan.

Padahal KSAD Jenderal Dudung telah menandaskan bahwa KKB merupakan saudara setanah air yang perlu dibina agar kembali kepangkuan ibu pertiwi.

Aksi kontak senjata itu di Distrik Suru-Suru, Kabupaten Yahukimo, Papua, belum lama ini.

Dalam peristiwa tersebut, seorang prajurit TNI terkena luka tembak.

"Kontak tembak tersebut menyebabkan satu orang anggota Satgas TNI mengalami luka tembak," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Arm Reza Nur Patria.

Reza tidak menjelaskan secara detil identitas korban dan pada bagian mana prajurit itu tertembak.

Reza memastikan, saat ini korban sudah dalam perawatan dan kondisinya stabil.

Baca juga: Remehkan TNI, Juru Bicara KKB Papua Bilang Begini: Hanya Kirim 3 Orang Tapi Bisa Lukai Prajurit TNI

"Kondisi korban sadar dan stabil. Saat ini korban sudah dievakuasi ke RSUD Yahukimo guna penanganan medis lebih lanjut," kata dia.

Personel TNI, sambung Reza, terus berusaha mengendalikan situasi keamanan di Suru-Suru semenjak KKB berulah di wilayah tersebut pada 20 November 2021.

"Mohon doa dari kita semua, semoga seluruh aparat TNI Polri yang bertugas di Bumi Cenderawasih untuk menjaga kedaulatan NKRI selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Reza

Sebelumnya KKB pimpinan Tendius Gwijangge menyerang Koramil Persiapan Suru-Suru pada Sabtu 20 November 2021 pagi.

Kontak senjata sempat terjadi selama enam jam dan akibat kejadian tersebut, Sertu Ari Baskoro gugur. Sementara Komandan Koramil Kapten Inf Arviandi mengalami luka tembak dan bacokan, kini dirawat di RST Marthen Indey Jayapura.

Kemudian, KKB kembali beraksi dengan membakar lima unit kios di Suru-Suru pada 23 November 2021.

Kelompok Egianus Kogoya yang selama ini berada di Kabupaten Nduga, diduga telah bergabung di Suru-suru karena kawasan tersebut merupakan wilayah perbatasan antara Yahukimo, Asmat, dan Nduga.

KKB Tak Henti Berulah

Pemerintah telah menetapkan KKB sebagai organisasi teroris.

Hal tersebut tak lepas karena sejumlah ulah karena yang dilakukan kelompok ini.

Kini, KKB pun kembali berulah.

Serangan demi serangan terus dilancarkan KKB Papua guna menebar teror di Bumi Cenderawasih.

Salah satu daerah rawan teror KKB Papua berada di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Berbagai aksi kejahatan telah dilakukan kelompok yang telah dicap sebagai teroris tersebut.

Baca juga: Inilah Sosok Lekagak Telenggen, Pimpinan KKB Papua di Balik Penembakan 3 Prajurit TNI

Kasus penembakan di Distrik Kiwirok terjadi pada Senin 17 Januari 2022 lalu, dimana Bharatu Bachtiar menjadi korbannya.

Beruntungnya, Bharatu Bachtiar hanya ditembak pada bagian bahu sebelah kiri. Korban saat ini berada di pos Satgas Blukar.

Terbaru, Lamek Alipky Taplo atau dikenal Lamek Taplo kembali lakukan teror.

Anggota Batalyon B Resimen III Pelopor Korbrimob atas nama Bharada Resi Nugroho jadi korban.

Bharada Resi Nugroho mengalami luka tembak pada dada bagian kiri.

Menurut Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito mengatakan, ihwal kontak tembak saat pihaknya menyiapkan perimeter pengamanan shorty helikoper dari Sentani menuju Bandara Kiwirok, pukul 07.20 WIT.

"Kelompok KKB menyerang Tim Pam Heli Polri dan mengakibatkan satu personel terkena tembakan di bagian dada kiri," ujar Cahyo dalam dalam rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Sabtu 22 Januari 2022 siang.

Satgas Damai Cartenz kemudian meminta bantuan tim medis Yonif PR/431 untuk menangani korban.

"Sampai sekarang masih ditangani tim medis TNI Polri di Kiwirok dan menunggu evakuasi dengan Heli Polri yang terbang dari Bandara Sentani," jelasnya.

Sosok Misterius

Lamek Taplo adalah sosok KKB yang namanya sering menghiasai media nasional kurun waktu dua tahun terakhir.

Tampang aslinya jadi misteri. Tak pernah ada publikasi wajah aslinya dalam pemberitaan.

Hanya, beberapa anggotanya pernah dirilis kepolisian atau TNI, pada setian kontak tembak atau penangkapan.

Bagi pihak yang resisten terhadap negara kesatuan republik Indonesia, Lamek Taplo disebut sebagai Panglima Komando Daerah Pertahanan Organisasi Papua Merdeka (OPM), komando operasi Ngalum Kupel.

Baca juga: 2 Kali KKB Papua Serang Pos Gome di Kabupaten Puncak, 4 Prajurit TNI Jadi Korban, 3 Gugur, 1 Dirawat

Meski tak setenar pimpinan KKB Egianus Kogoya atau Goliath Tabuni, namun Lamek Taplo sudah banyak melancarkan teror dan penembakan.

Berdasarkan catatan hitam penegak hukum, Lamek Taplo pernah menembak tiga prajurit TNI di Distrik Serambakon, Pegunungan Bintang pada 20 Oktober 2020.

Lamek Cs juga pernah kontak senjata kontra TNI pada 13 September 2021. Satu prajurit tertembak kala itu.

Cuplikan video anggota TNI sedang mengejar anggota KKB Papua, Minggu 5 September 2021. (twitter/veronica Koman)

KKB yang dikomandoi Lamek Taplo membakar kantor Distrik Kiwirok, puskesmas, pasar, sekolah dasar, rumah tenaga kesehatan, rumah guru, dan kantor Bank Papua di Distrik Kiwirok, Senin 13 September 2021 pukul 09.30 WIT.

Seorang anggota TNI AD, yakni Prajurit Dua Ansar, terluka saat terlibat kontak tembak dengan kelompok tersebut.

Anggota KKB Lamek Taplo juga menyerang tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kiwirok.

Seorang perawat bernama Gabriella Meilani (22) gugur dalam insiden ini, sementara empat rekannya mengalami luka berat dalam peristiwa tersebut.

Total sebanyak 83 warga setempat mengungsi ke hutan dan Oksibil, Ibu kota Pegunungan Bintang.

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom menbgklaim Lamek Taplo menyerang Polsek Warasmol pada 28 Mei 2021.

Akibatnya, Kepala Kapolsubsektor Oksamol, Briptu Mario Sanoy gugur. Tiga pucuk senjata api yang ada di lokasi dirampas.

Lalu, insiden bakutembak juga pecah di Distrik Kiwirok 26 September 2021 dini hari. Satu anggota Satuan Tugas Nemangkawi bernama Bharada Muhammad Kurniadi, gugur dalam insiden ini.

Lamek Taplo terus menebar aksi teror di Pegunungan Bintang sejak tahun 2020. Dari data Polri dan TNI, Lamek terlibat dalam 10 kasus penyerangan terhadap aparat dan warga sipil dalam 18 bulan terakhir.

Serangan kelompok Lamek mengakibatkan seorang warga dan tiga aparat keamanan meninggal, sedangkan sembilan warga dan sembilan aparat keamanan terluka.

Kelompok Lamek juga menembak pesawat TNI AU jenis CASA CN-2909 pada 22 Maret 2020 sebelum mendarat di Bandara Oksibil.

Kemudian mereka membakar satu truk dan dua ekskavator milik PT Wijaya Karya di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Rabu 8 September 2021.

Lamek Taplo serta anggotanya membakar bangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Oksibil, Distrik Serambakom pada 5 Desember 2021.

Baca juga: Tiga Anggota TNI Tewas Ditembak KKB Papua, Andika Sampai Tinggalkan Rapat dengan Komisi I DPR 

Punya Anggota 50 Orang

Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono menyebut, Lamek Taplo memiliki anggota sebanyak 50 orang.

Dari 50 orang tersebut, 20 orang diantaranya memakai senjata api organik maupun rakitan.

"Laporan ada 20 senjata yang dipehang oleh mereka (KKB), sementara lainnya menggunakan senjata tajam berupa parang dan panah," kata Ignatius belum lama ini di Jayapura.

"Untuk senjata berat seperti minimi, arsenal tidak dimiliki oleh mereka, yang ada hanya SS1 dan M16. Sisanya pistol dan senjata rakitan." (*)

Artikel ini telah tayang dengan judul KKB Papua Trio Kobogau Menyerang, Jubir OPM TPNPB: Hanya Kirim Tiga Anggota Mampu Lukai Aparat TNI

Berita Terkini