Berita Kupang Hari Ini

Temu Akbar Milenial dan Perempuan Golkar NTT, Ali Fadaq : Golkar Partai Terbuka

Penulis: Oby Lewanmeru
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ali Oemar Fadaq

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Partai Golkar adalah partai politik yang terbuka dan merupakan partai kader. Semua yang ada di Partai Golkar sudah merasa memiliki.

Hal ini disampaikan Ketua Harian DPD Partai Golkar Kabupaten Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq saat acara Temu Akbar Milenial dan Perempuan Golkar NTT yang berlangsung di Hotel Aston, Jumat 4 Februari 2024.

Acara ini dipadukan dengan Rakerda dan Rapimda. Temu akbar ini dengan pembawa acara Lourensius Leba Tukan.

Menurut Ali. Partai Golkar adalah partai yang terbuka.Partai Golkar ini dulunya menjadi tempat bagi pensiunan ASN, saat ini paradigma sudah berubah.

Baca juga: Temu Akbar Milenial dan Perempuan Golkar NTT, Rapatkan Barisan Pemuda dan Perempuan

"Karena sebagai partai terbuka maka, Partai Golkar ini tetap kedepankan kader partai. Semua di Golkar itu merasa memiliki Partai dan  tidak ada pemilik partai," katanya.

Dikatakan Partai Golkar paling terbuka, bersaing secara sehat. Bahkan, lanjutnya, di Partai Golkar  ada persaingan atau pertarungan gagasan.

Ali Fadaq yang juga Ketua DPRD Sumba Timur ini mengatakan, Partai Golkar di Sumba Timur mengalami kejayaan atau keemasan ditahun 2004-2009.

"Kami tidak pernah menonjolkan seseorang. Partai ini tanpa pemilik dan kalau ada rotasi kepengurusan tidak mempengaruhi sampai akar rumput," kata Ali Fadaq.

Baca juga: Temu Akbar Milenial dan Perempuan Golkar NTT, AMPG Jadi Ujung Tombak

Ali Fadaq sendiri bergabung di Partai Golkar pada tahun 2004 , yang sebelumnya ia bersama Partai Demokrasi Indonesia (PDI), yang saat ini PDIP. Ali Fadaq ada di legislatif atau DPRD Sumba Timur dari PDI pada tahun 1997-1999.

Saat masuk di Golkar, Ali Fadaq turut menyumbang satu kursi di legislatif pada tahun 2004 sehingga kursi di DPRD Sumba Timur dari 10 kursi di tahun 1999 naik menjadi 11 kursi di pemilu tahun 2004. 

"Kejayaan Golkar terasa karena kita rebut kembali kemenangan di tahun 2004, dengan semangat Mari Bung Rebut kembali. Kita saat itu rapatkan barisan dan menang dengan perolehan kursi dan suara terbanyak. Itulah awal saya bergabung dengan partai berlambang beringin ini," ujar Ali Fadaq.

Bukan tanpa alasan, saat menjadi kader Partai Golkar saat itu, Ali Fadaq langsung dipercayakan sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Sumba Timur.

"Di Partai Golkar ini kami dididik agar selalu ada bersama rakyat, sehingga bisa menyuarakan aspirasi rakyat," katanya.

Terkait hasil pemilu legislatif tahun 2019, Ketua DPRD Sumba Timur ini mengatakan, di tengah berbagai tekanan namun Golkar tetap mempertahan posisinya sebagai partai pemenang di Sumba Timur.

Halaman
12

Berita Terkini