POS-KUPANG.COM - Sosok orang yang memenjarakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kini menantang Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman.
Pria bernama Buni Yani itu berani menyoroti Jenderal Dudung atas kasus yang kini sedang terjadi di Indonesia.
Dulu, Buni Yani merupakan seteru Ahok dalam kasus pernistaan agama. Kasus itu mencuat setelah Buni Yani menguunggah video yang telah diedit ketika hendak memenjarakan Ahok
Kini, Buni Yani jadi bahan perbincangan karena menyoroti secara tajam kasus KKB Papua lalu membandingkannya dengan tindakan TNI atas kelompok separatis tersebut.
Selama ini, KKB Papua selalu melakukan tindakan anarkis. Akan tetapi TNI dinilai tak mampu menumpas kelompok separatis tersebut.
Bahkan insiden terakhir yang menuai kecaman publik adalah tindakan KKB Papua yang menembak mati tiga prajurit TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua.
Baca juga: Pasca Jebloskan Ahok ke Penjara, Buni Yani Temui Amin Rais, Minta Gabung Partai Ummat, Ini Maksudnya
Peristiwa inilah mengundang kritik Buni Yani terhadap Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Dudung Abdurachman.
Buni Yani yang juga Wakil Ketua Umum Partai Ummat itu menyoroti habis-habisan Jenderal Dudung.
Anak buah Amien Rais itu lantas coba membandingkan kasus KKB Papua dengan persoalan baliho Rizieq Shihab pada akhir tahun 2021 lalu.
Buni Yani pun menyindir sikap KSAD Jenderal Dudung yang disebutnya tak mampu mengejar KKB Papua.
"Pak Dudung cukup membingungkan. Untuk kasus separatis Papua, dia pakai tupoksi. Tapi untuk urusan baliho, dia tidak pakai tupoksi," tulis Buni Yani sebagaimana dikutip dari akun Twitternya @Buniyani.
diketahui, KSAD Jenderal Dudung blak-blakan mengunkapkan fakta tak bisa mengejar KKB Papua. Sebab perintah untuk itu hanya ada ditangan Panglima TNI.
Atas pernyataan inilah yang membuat Buni Yani melontarkan pernyataan tak sedap pada Jenderal Dudung.
Buni Yani merasa heran, kenapa Jenderal Dudung tak memiliki tupoksi untuk mengejar KKB Papua. Padahal kelompok separatis itu melakukan tindakan anarkis.
Pada Kamis 27 Januari 2022, misalnya, KKB menyerang Pos TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak.