Kondisi ini ternyata cukup normal. Pasalnya, rambut yang rontok nantinya akan ditumbuhi rambut yang normal. Selain itu, rambut Anda mungkin akan terlihat tipis setelah operasi.
Normalnya, dokter kulit akan merekomendasikan obat sebagai cara mengatasi rambut rontok agar hasil dari cangkok rambut lebih maksimal. Perawatan rambut rontok perlu dilakukan untuk mengurangi penipisan rambut baru.
Hal ini juga bertujuan untuk mempertahankan hasil yang tampak lebih alami pada tahun-tahun yang akan datang.
Efek samping transplantasi rambut
Walaupun transplantasi rambut terbilang cukup aman, ada risiko munculnya efek samping setelah prosedur ini dilakukan. Di bawah ini adalah beberapa efek samping yang umum terjadi.
Baca juga: Raul Lemos Bersikap Manis Pada Aurel Hermansyah, Tuliskan Kalimat Ini untuk Calon Anak Aurel
1. Reaksi terhadap obat bius
Pada saat operasi rambut berlangsung, dokter akan memberikan anestesi atau obat bius lokal agar kulit kepala tidak merasakan sakit. Namun, beberapa kasus menunjukkan adanya pasien yang mengalami reaksi alergi terhadap obat bius.
Kasus ini sebenarnya sangat jarang terjadi, yaitu sebanyak 1 dari 10.000 pasien yang dibius dapat memicu reaksi alergi berupa syok anafilaksis. Reaksi lainnya mungkin dapat menyebabkan rasa gatal, sulit menelan, batuk, dan pembengkakan di bagian tubuh tertentu.
2. Komplikasi selama dan setelah operasi
Selain reaksi alergi, cangkok rambut juga meningkatkan risiko terhadap takikardia atau percepatan detak jantung. Kondisi yang dapat terjadi selama operasi ini sifatnya sementara, tetapi dapat menyebabkan masalah pada pasien dengan penyakit jantung.
Walaupun jarang terjadi, Anda juga berisiko mengalami infeksi setelah menjalani transplantasi rambut. Infeksi dapat terjadi akibat luka jahitan pasca-operasi berpotensi mengganggu peredaran darah dan membentuk kerak. Hal tersebut menyebabkan infeksi dan kondisi folikulitis pada kulit kepala.
Komplikasi setelah operasi ini biasanya terjadi akibat kurang menjaga kebersihan kulit kepala dan bekas jahitan. Agar hal ini tidak terjadi, dokter akan meresepkan antibiotik dan sampo antibakteri untuk mencegah infeksi bakteri.
3. Rambut tidak beraturan
Efek samping lainnya setelah menjalani transplantasi rambut adalah tampilan rambut terlihat aneh akibat penempatan folikel rambut yang tidak tepat. Kondisi ini dapat terjadi bila dokter bedah tidak memperhatikan arah tumbuhnya rambut asli Anda.
Pertumbuhan rambut yang sehat normalnya tidak berarah tegak lurus dari kulit kepala, melainkan tumbuh dengan sudut yang lebih miring. Apalagi hal ini dapat terjadi ketika folikel rambut semakin dekat dengan pelipis.
Itu sebabnya, kemampuan dokter kulit saat melakukan operasi rambut sangat penting dalam kesuksesan tanam rambut yang tampak alami.
4. Efek samping lainnya
Ketiga efek samping di atas memang dapat mengganggu pertumbuhan rambut atau kondisi kesehatan secara menyeluruh. Selain itu, ada berbagai risiko masalah kesehatan lainnya yang timbul setelah transplantasi rambut, yakni:
- gatal di kulit kepala,
- bekas jahitan operasi kembali terbuka,
- bekas luka tidak dapat hilang,
- keloid pada luka operasi, dan
- rambut rontok.
Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Berita terkait Krisdayanti lainnya
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Kepala Atta Halilintar Jadi Begini demi Tak Pakai Bandana Lagi, Suami Aurel Siap Lakukan Operasi