2. Masyarakat
Pernikahan beda agama sulit diterima oleh masyarakat di Indonesia.
Masyarakat mengharapkan agar salah satu pihak mengalah, sehingga keduanya memiliki agama yang sama setelah menikah nanti.
Kalau tidak, Anda dan pasangan harus siap dengan segala omongan yang kurang mengenakkan dari para tetangga.
Daripada diomongi terus-menerus, lebih baik pindah rumah saja.
Baca juga: Menghitung Hari, Baby Bump Nathalie Holscher Makin Terlihat, Unggahan Istri Sule pun Disorot
Cari tempat tinggal yang diisi oleh masyarakat yang open minded (berpikiran terbuka) dan tidak terlalu memusingkan perbedaan agama seperti ini.
Lakukan survei terlebih dahulu agar tidak salah memilih tempat tinggal baru.
3. Lokasi Pernikahan
Pernikahan beda agama boleh dilangsungkan di Indonesia, tetapi hanya dibeberapa tempat saja, seperti Bali.
Namun itu pun tidak akan tercatat secara sah oleh negara.
Baca juga: Warisan Lina Jubaedah Disimpan Sule,Suami Nathalia Holcher Akui dan Sebut Teddy Bakal Dapat Bagian
Tetapi tetap saja masih terasa janggal karena peristiwa ini masih hal tabu di Indonesia.
Maka jalan satu-satunya adalah melangsungkan pernikahan di luar negeri dengan bujet yang super fantastis.
Ada biaya transportasi, penginapan, resepsi, fotografer, mekap, sewa gaun pengantin, sewa gedung dan masih banyak lagi yang perlu diperhitungkan.
Selain itu, Anda juga harus bolak-balik melakukan survei tempat agar prosesi pernikahan berjalan lancar.
Beruntunglah jika Anda atau pasangan punya keluarga, teman atau kerabat di luar negeri sehingga mereka dapat sedikit membantu mengurusi pernikahan ini.
4. Toleransi
Setelah menikah nanti, Anda dan pasangan hidup dengan aturan agama yang berbeda-beda.
Jika tidak disikapi dengan toleransi yang tinggi, pasti akan muncul pertengkaran karena salah satu pihak sulit memahami pihak yang lain.
Toleransi ini dibutuhkan dalam segala aktivitas setiap hari, baik itu di pagi hari saat berdoa, makan hingga saat merayakan hari besar agama masing-masing.
Dengan toleransi tinggi, yakinlah bahtera rumah tangga tetap bertahan sampai maut memisahkan.
5. Beribadah
Baik Anda maupun pasangan, harus menjalankan tata tertib ibadah masing-masing sesuai agama yang dianut.
Pada awalnya pasti merasa janggal dan kurang enak, apalagi jika salah satu pihak beribadah dalam waktu yang lumayan lama.
Tetapi lama-kelamaan pasti merasa biasa saja, apalagi jika Anda mau memahami pasangan.
Jika Anda termasuk orang yang sulit menerima perbedaan dalam hal beribadah seperti ini, sebaiknya jangan menikah dengan orang yang berbeda agama.
Bukannya harmonis, keluarga bakal ditimpa oleh berbagai malapetaka karena Anda sulit menerima perbedaan.
6. Nasib Anak
Poin terakhir yang tidak kalah krusial adalah anak.
Ketika tumbuh dewasa nanti, anak akan dihadapkan pada pilihan sulit. Apakah ingin ikut agama ayah atau ibunya.
Selaku orangtua, Anda dan pasangan harus memberi kebebasan penuh terhadap agama yang akan dianut oleh anak.
Hindari segala jenis hasutan atau ajakan untuk memilih agama yang satu atau yang lain.
Biarkan anak menentukan pilihannya sendiri.
Apapun keputusan anak nanti, Anda dan pasangan harus terima dengan lapang dada tanpa adanya sikap segan atau sakit hati.
Siapkah Anda dengan Segala Konsekuensinya?
Memutuskan menikah beda agama membutuhkan banyak pertimbangan agar pernikahan tersebut bisa awet walaupun banyak aral yang melintang.
Langsungkan pernikahan jika Anda sudah siap menerima segala konsekuensi yang disebutkan di atas. Jika tidak, lebih baik segera berpisah karena Anda dan pasangan tidak akan dapat dipersatukan.
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Satu Keberatan Sule Kala Putri Delina Mau Menikahi Jeffry Reksa, Suami Nathalie: Ya Harus Rela