Tips sehat

Waspada, 7 Kelurahan di Kota Kupang Endemis Demam Berdarah Dengue, Kenali Gejala DBD Sejak Dini

Penulis: Oby Lewanmeru
Editor: Adiana Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fase Demam Berdarah. Waspada, 7 Kelurahan di Kota Kupang Endemis Demam Berdarah Dengue, Kenali Gejala DBD Sejak Dini

Waspada, 7 Kelurahan di Kota Kupang Endemis Demam Berdarah Dengue, Kenali Gejala DBD Sejak Dini

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Informasi penting untuk masyarakat Kota Kupang. Waspada, Demam Berdarah Dengue ( DBD ) kini mulai menyerang  masyarakat di 7 Kelurahan di Kota Kupang.

Bahkan 7 Kelurahan tersebut sudah masuk kategori endemis Demam Berdarah Dengue. 

Karena itu, kenali Gejala DBD sejak dini 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, M.Kes melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Tiurmasari E. Saragih , S.Km, M.Sc, Selasa 23 November 2021 menghimbau masyarakatu untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan tubuh. 

Baca juga: Begini Data Pasien DBD Dirawat di RSUD Mgr.Gabriel Manek Atambua 

Menurut Tiurmasari, 7 Kelurahan yang masuk kategori endemis DBD tersebut yakni Kelurahan Kelapa Lima, Oebobo, Liliba, Fatululi, Oesapa, Oebufu dan Kelurahan Tuak Daun Merah.

Ia mengatakan, walaupun pihaknya menyampaikan bahwa ada tujuh kelurahan di Kota Kupang yang endemis DBD, namun bukan berarti di kelurahan lain tidak dipantau.

"Harapan kita, tujuh kelurahan ini bisa turun kasusnya sehingga tidak dalam status endemi DBD. Memang ada kriteria khusus, sehingga kita imbau masyarakat yang tinggal di tujuh kelurahan ini terus waspada dan meningkatkan upaya pencegahan DBD," kata Tiurmasari.

Baca juga: Syok hingga Kematian, Kenali 12 Gejala DBD (Demam Berdarah) yang Renggut Nyawa 12 Warga Tasikmalaya

Ditanyai soal jumlah kasus DBD di Kota Kupang, Tiurmasari mengatakan, sampai dengan minggu ke-44 tahun 2021 ini, total kasus DBD sebanyak 558 kasus dengan jumlah kasus meninggal dunia ada empat kasus.

Dikatakan, tempat-tempat penampungan air harus bersih, dan bila perlu menggunakan abate jika tidak bisa dilindungi dan abate selalu tersedia di layanan kesehatan terutama di puskesmas.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tiurmasari E. Saragih , S.Km, M.Sc, (POS-KUPANG.COM/Oby Lewanmeru)

Lebih lanjut, dikatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan analisa situasi terhadap pencegahan penyakit.
penyakit meningkat akibat perubahan cuaca. 

"Penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan wabah dan yang kami waspadai saat ini adalah diare dan DBD.
Memang saat ini juga masih ada Pandemi Covid-19, sehingga kita juga tetap melakukan pemantauan.
Meningkatkan kebersihan lingkungan, menjaga kesehatan dan stamina tubuh," katanya.

Dikatakan, genangan-genangan air dapat memicu , sehingga perlu menjaga tempat-tempat tampungan air.

"Menguras tempat penampungan air atau wadah-wadah yang menyimpan air sehingga tidak menjadi tempat bersarangnya nyamuk. Kalau kita bisa menjaga bersama maka DBD dapat kita kendalikan. 

Saat ini kita harus meningkatkan dan menjaga kebersihan lingkungan dan juga menjaga kesehatan. Saat ini kita sudah mengalami perubahan iklim dari musim kemarau ke musim hujan," ujarnya.

Siklus nyamuk harus  diputuskan sebelum menjadi dewasa sehingga bisa terhindar dari gigitan nyamuk.

Jika memang harus lakukan pengendalian lebih seperti abatesasi, maka pasti dilakukan foging.

Gejala Demam Berdarah Dengue ( DBD )

Gejala DBD Fase Awal yang Perlu Diwaspadai

Sebenarnya, meski tampak mirip, gejala DBD dan penyakit lainnya masih bisa dilihat perbedaannya.

Berikut ini beberapa gejala umum dari DBD yang perlu diketahui:

Demam Tinggi yang Terjadi Secara Mendadak

Demam memang menjadi gejala pada hampir semua masalah kesehatan. Namun, pada DBD, demam akan terjadi secara tiba-tiba.

Perbedaan lainnya adalah demam pada DBD bisa mencapai 40 derajat Celsius, dan tidak diikuti dengan gejala lainnya, seperti pilek, hidung tersumbat, atau batuk.

Biasanya, demam akan terjadi antara dua hingga tujuh hari. 

Otot Terasa Nyeri

Tak hanya demam, pengidap DBD juga cenderung akan merasakan nyeri pada beberapa bagian tubuh, misalnya otot, tulang, sendi, dan belakang mata.

Biasanya, gejala ini akan diikuti dengan tubuh yang berkeringat dan menggigil.

Durasi terjadinya gejala tersebut antara 4 hingga 10 hari ketika virus memasuki tubuh. 

Nyeri otot juga terjadi bersama dengan sakit kepala dan demam tinggi. 

Sakit Kepala

Beberapa jam setelah mengalami demam, gejala berikutnya yang muncul adalah sakit kepala parah yang terjadi di sekitar dahi.

Sakit kepala parah juga disertai dengan rasa nyeri pada bagian belakang mata.

Kondisi ini merupakan gejala umum yang sering terjadi. Mungkin dengan mengonsumsi beberapa obat sakit kepala dapat membantu meredakannya. 

Mual dan Muntah 

Gejala DBD lainnya yang bisa terjadi pada anak-anak dan orang dewasa adalah mual dan muntah.

Gangguan ini juga termasuk dalam masalah pencernaan yang turut dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada perut atau punggung.

Masalah ini dapat terjadi selama dua hingga empat hari setelah paparan virus masuk dan menyerang di tubuh.

Tubuh Mengalami Kelelahan

Demam disertai nyeri otot dan masalah pencernaan yang terjadi pada pengidap DBD dapat membuat nafsu makan menurun.

Akibatnya, tubuh menjadi kelelahan karena kurangnya asupan makanan dan sistem imun tubuh yang melemah. 

Munculnya Ruam Merah

Ruam merah merupakan gejala DBD yang paling khas.

Ruam pada DBD biasanya berwarna kemerahan atau merah muda pucat yang muncul di wajah, dada, tangan dan kaki.

Gejala DBD ini biasanya dimulai pada hari ketiga dan berlangsung selama 2–3 hari.

Bila kamu mengalami gejala DBD seperti di atas, ada baiknya untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Dokter akan membantu kamu mendapatkan diagnosis dan penanganan terbaik.

Hal ini mampu untuk menghindari segala komplikasi berbahaya yang dapat disebabkan oleh virus dengue akibat gigitan nyamuk ini.

Cara Penanganan DBD pada Anak dan Orang Dewasa

Faktanya, tidak ada pengobatan khusus untuk demam berdarah. Bila gejalanya ringan, DBD bisa diatasi sendiri dengan perawatan rumahan.

Kamu bisa mengonsumsi paracetamol untuk meredakan gejala demam dan nyeri yang muncul.

Namun, ingat, hindari obat antiinflamasi non steroid (NSAID) karena bisa meningkatkan risiko perdarahan dan memperburuk kondisi.

Pastikan juga kamu menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik dengan memperbanyak minum air putih.

Sedangkan untuk demam berdarah yang parah, perawatan medis oleh ahli medis berpengalaman dapat membuat gangguan yang terjadi menjadi lebih baik dan mencegah komplikasi berbahaya.

Hal ini sudah terbukti menurunkan angka kematian lebih dari 20 persen menjadi kurang dari 1 persen. (*)

Berita terkait Demam Berdarah Dengue


Berita Terkini