POS-KUPANG.COM, SoE -- Selama musim Covid-19 Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Egusem Pieter Tahun mengurangi aktivitas di kantor bupati.
Sebaliknya, tugas-tugasnya ia lakukan di Rumah Jabatan ( Rujab) Bupati TTS di Sonaf Haumeni pada pagi hari.
Ketika masyarakat datang bertamu Bupati Tahun kerap mengajak untuk sama-sama berjalan kaki mengitari Rujab itu.
Sebagaimana pantauan Pos Kupang, Rabu 27 Oktober 2021, Bupati Epy mengajak puluhan warga berjalan kaki mengelilingi Rujab itu sebanyak enam kali putaran.
Biasanya setiap pagi Bupati Epy berjalan mengitari Rujab sebanyak 12 kali setara satu jam atau setara pula dengan enam ribu langkah.
Puluhan warga baik laki-laki yang tiba di Rujab sekitar pukul 06.30 Wita, kemarin spontan berjalan mengikuti langkah orang nomor satu di TTS ini.
"Ayo, bapa dan ibu mari kita jalan santai sebelum kiita pertemuan," kata Bupati Epy.
Baca juga: Bupati TTS Gowes Bersama Pemred Pos Kupang di Rumah Jabatan Sonaf Haumeni
Spontan para tetamu yang datang dari desa-desa ini turun dari bus yang ditumpangi. Sebagian mampu mengikuti langkahnya.
Sebagian lagi memilih tetap di tempat karena alasan kesehatan.
Bupati mengatakan setiap pagi ia memulai aktivitas jalan santai kemudian bersepeda. Hasilnya, tubuh menjadi fit dan pekerjaan akan dengan mudah tuntas.
Sebelumnya, pada pukul 06.00 Wita, Bupati Epy bersama Pemimpin Redaksi Pos Kupang dan Pos-Kupang.com, Hasyim Ashari gowes pada sebuah lapangan mini di Rujab.
Keduanya mengitari lapangan mini itu kurang lebih 50 kali. Baik bupati dan Pemred Hasyim terlihat sangat berpeluh usai bersepeda.
Rujab Haumeni ini juga seakan menjadi lahan percontohan pertanian. Di sana bupati membudidayakan tanaman sayur-sayuran, budidaya ikan lele, ternak ayam, nemelihara rusa dan tanaman cendana.
Bupati Epy juga mengatakan bahwa setiap hari Kamis ia menuju ke desa-desa untuk menemui warganya.
Baca juga: Wakil Presiden Maruf Amin Wapres : Masyarakat TTS Gunakan Listrik Dengan Baik
Ia bermalam di desa karena harus menemui warga di desa yang lain.
Di sana, bupati melakukan diskusi serta mencari jalan keluar atas masalah-masalah di lapangan. Misalnya, kini ia tengah mendorong masyarakat untuk mengembangkan ayam kampung.
"Kami sudah memulai. Tiap desa 500 ekor ayam. Lebih mudah dan memberi efek ekonomi yang tinggi jika diatur dengan baik," katanya. (*)