POS-KUPANG.COM – Nama Negara Timor Leste masih menjadi bahan perbincangan hingga kini.
Timor Leste merupakan sebuah wilayah bekas jajahan Portugis.
Portugis pertama kali datang ke Timor Leste pada abad ke-16 atau sekitar tahun 1520.
Kedatangan Portugis untuk menjajah wilayah Timor Leste.
Baca juga: Paus Fransiskus Akan Kunjungi Timor Leste dan Papua Nugini Januari 2022
Belanda dan Jepang juga sempat datang ke Timor Leste untuk menguasai wilayah tersebut.
Sekitar 90% orang Timor menganut Katolik Roma dan sisanya sebagian besar adalah Protestan, Muslim dan Hindu.
Meskipun demikian, animisme terus menjadi kekuatan persuasif dalam kehidupan sehari-hari kebanyakan orang.
Mengamati cara kepercayaan animisme dan agama berpadu mulus adalah salah satu aspek menarik dari berlibur di negara ini.
Warisan budaya Timor berlapis-lapis antara kombinasi menarik dari pengaruh tradisional Timor, Portugis, Cina, dan Indonesia.
Kebudayaan tersebut mewujud dalam arsitektur lokal, masakan, gaya pakaian, dan upaya artistik mereka.
Budaya negara Timor Leste terus berkembang dalam seni dan kerajinan lokal, serta dalam tarian dan musik.
Motif budaya, baik kuno maupun modern, digabungkan ke dalam desain tais – tekstil tenunan tangan, keranjang, dan ukiran kayu.
Kelompok budaya masih menampilkan tarian dan lagu tradisional dan juga menghibur dengan cara baru.
Band dan kelompok tari Timor Leste yang berbakat tampil di tempat-tempat lokal dan di festival.
Baca juga: Ladang Minyak Timor Leste Diprediksi Kering, Ini Kata Otoritas Nasional Mineral & Minyak Bumi
Arsitektur