Kedua nyamuk penyebab DBD biasanya menginfeksi seseorang di pagi sampai sore hari menjelang petang.
Penularan terjadi saat nyamuk menggigit dan menghisap darah seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue, ketika nyamuk tersebut menggigit orang lain, maka virus akan tersebar.
Bisa dibilang, nyamuk berperan sebagai medium pembawa (carrier) virus dengue tersebut.
Selain gigitan nyamuk, demam berdarah dipicu oleh faktor risiko tertentu.
Beberapa faktor risiko tersebut, di antaranya:
Pernah mengalami infeksi virus dengue sebelumnya;
Tinggal atau bepergian ke daerah tropis; dan
Bayi, anak-anak, orang lanjut usia, dan orang dengan kekebalan tubuh yang lemah.
Pencegahan Demam Berdarah
Terdapat berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah demam berdarah, yaitu:
Anak usia 9–16 tahun seharusnya divaksinasi dengue, sebanyak 3 kali dengan jarak 6 bulan;
Memberantas sarang nyamuk yang dilakukan dalam dua kali pengasapan insektisida atau fogging dengan jarak 1 minggu;
Menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi, minimal setiap minggu;
Menutup rapat tempat penampungan air;
Melakukan daur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti;
Mengatur cahaya yang cukup di dalam rumah;
Memasang kawat anti nyamuk di ventilasi rumah;
Menaburkan bubuk larvasida (abate) pada penampungan air yang sulit dikuras;
Menggunakan kelambu saat tidur;
Menanam tumbuhan pengusir nyamuk;
Menghentikan kebiasaan menggantung pakaian;
Menghindari wilayah daerah yang rentan terjadi infeksi;
Mengenakan pakaian yang longgar; dan
Menggunakan krim anti-nyamuk yang mengandung N-diethylmetatoluamide (DEET), tetapi jangan gunakan DEET pada anak di bawah 2 tahun.(*)