Mengenai lidah buaya
dikutip dari Wikipedia, Lidah buaya (Aloe vera) adalah spesies tumbuhan dengan daun berdaging tebal dari genus Aloe.
Baca juga: Rutin Gunakan Lidah Buaya di Wajah Kamu, Dijamin Bikin Kulit Mulus dan Ampuh Cegah Penuaan
Tumbuhan ini bersifat menahun, berasal dari Jazirah Arab, dan tanaman liarnya telah menyebar ke kawasan beriklim tropis, semi-tropis, dan kering di berbagai belahan dunia.
Tanaman lidah buaya banyak dibudidayakan untuk pertanian, pengobatan, dan tanaman hias, dan dapat juga ditanam di dalam pot.
Lidah buaya banyak ditemukan dalam produk seperti minuman, olesan untuk kulit, kosmetika, atau obat luar untuk luka bakar.
Baca juga: Inilah 8 Manfaat Lidah Buaya untuk Kecantikan, Obati Iritasi hingga Bikin Awet Muda
Walaupun banyak digunakan secara tradisional maupun komersial, uji klinis terhadap tanaman ini belum membuktikan keefektifan atau keamanan ekstrak lidah buaya untuk pengobatan maupun kecantikan.
Aloe vera adalah tumbuhan tanpa batang atau berbatang pendek, dengan tinggi hingga 60–100 cm dan dapat berkembang biak dengan tunas.
Dedaunannya berdaging tebal, berwarna hijau atau hijau keabuan, dan sebagian varietas memiliki bintik putih pada permukaan batangnya.
Baca juga: Ingin Ketiak Putih dan Bersih? Tips Tepat Pakai Lidah Buaya Cerahkan Ketiak
Pinggir daunnya berbentuk serrata (seperti gergaji) dengan gerigi putih kecil.
Bunga-bunganya tumbuh pada musim panas di sebuah tangkai setinggi hingga 90 cm.
Setiap bunga tersebut berposisi menggantung, dan mahkotanya berbentuk tabung sepanjang 2–3 cm Seperti spesies-spesies Aloe lainnya, Aloe vera membentuk simbiosis mikoriza arbuskula bersama jamur, sehingga meningkatkan ketersediaan mineral dari tanah.
Daun Aloe vera mengandung senyawa-senyawa fitokimia yang sedang diteliti bioaktivitasnya, seperti senyawa manan terasetilasi, polimanan, antrakuinon C-glikosida, dan senyawa antrakuinon lain seperti emodin dan senyawa-senyawa lektin.
Berita lain terkait lidah buaya