Perempuan asal Sumba ini juga mengisahkan pertandingannya di PON Papua, tuan rumah menjadi lawan terberatnya. Dia menganggap, pertandingan itu seperti final, karena dalam perhitungan poin bisa jadi dirinya kalah.
Susanti pun melaju ke semifinal melawan atlet Sumatra Utara, di pertandingan itu dirinya tidak merasakan beban lebih dan melaju ke final bertemu atlet Jawa Barat.
"Perasaan saya pastinya senang karena sudah bisa membanggakan orang tua, dan NTT," ujarnya.
Dia mengaku, pemprov tidak menjanjikan apapun, namun pada pertandingannya di partai final, pemprov dan KONI NTT menyaksikan langsung pertandingan itu. Kepulangannya ke NTT, menurut dia diketahui pemprov karena ada penyambutan dari bupati Ngada sewaktu di Papua.
Sementara itu, pelatih Muaithay, Angga Silitonga, mengatakan, penjemputan juga dilakukan di Bandara El Tari Kupang. Angga juga tidak mengetahui siapa yang menjemput ia bersama rombongan.
"Dari entah itu KONI atau Dispora saya kurang lihat, tapi sepertinya Koni menyiapkan kendaraan. Tapi kami telah menyiapkan kendaraan sendiri," ujarnya.
Angga mengaku pengurus Muaithay Kota Kupang dan dari Laskar Timor Indoensia telah menyiapkan penjemputan. Untuk itu dia bersama Susanti menumpang kendaraan yang telah disiapkan itu.
Perihal koordinasi dengan pemprov, Angga menyebut, setauhnya telah ada koordinasi dengan KONI dan Diaspora karena tiket kepulangan disiapkan kedua lembaga ini.
"Memang telah disiapkan penjemputan, tapi memang kali kami yang memilih kendaraan sendiri," ucapnya.
Ia mengatakan, hingga saat ini belum ada undangan ataupun informasi apapun dari pemerintah untuk mereka. Ia pun tidak mengetahui keberadaan ketua CdM.
"Setelah ini kami langusng kumpul di camp yang berada di kampung baru. Kami juga belum tahu posisi pak Wagub ada di mana termasuk undangan resmi untuk kami belum ada," katanya.
Dari Papua, kata Angga, ada bus yang mengantar ke bandara. Fasilitasnya pun sangat bagus seperti makan minum dan fasilitas lainnya.
Sekretaris Dinas Pemuda dan Olah Raga NTT, Willem Enga, mengatakan, saat penjemputan ia bersama pengurus KONI NTT berada di bandara El Tari 30 menit sebelum pesawat tiba. Ia mengaku pihaknya keluar dari ruang tunggu, dan melakukan penjemputan sekaligus pengalungan bunga.
Dia menyebut telah menawarkan berulang kali agar bersama manager dan dan pelatih ke GOR, namun tawaran itu menurutnya ditolak pelatih. Pelatih mengatakan bahwa telah ada jemputan.
Didampingi Kabid Pengembangan Prestasi, Alo Min, Sekdis Dispora mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan acara penyambutan sederhana di GOR karena atlet dan pelatih Muaythai tersebut adalah atlet binaan Dinas Pemuda dan Olah Raga di Pusat Pembinaan dan Latihan Olah Raga Daerah (PPLD) dan Pusat Pembinaan dan Latihan Mahasiswa Daerah (PPLMD) NTT.