Laporan Reporter Pos-Kupang. Com, Dion Kota
POS-KUPANG.COM | SOE - PLT Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten TTS, Yeri Nakamnanu mengatakan, berdasarkan kajian resiko bencana, 69 desa di kabupaten TTS masuk zona merah bencana kekeringan. Namun hingga saat ini, pihaknya belum menerima laporan bencana kekeringan.
" Bencana kekeringan ini menjadi langganan kita di TTS. Tiap tahun pasti ada desa yang mengalami kekeringan. Namun untuk Tahun ini, kita belum menerima laporan bencana kekeringan dari pemerintah desa," ungkap Yeri kepada Pos-Kupang.Com, Selasa 21 September 2021.
Jika terjadi bencana kekeringan lanjut Yeri, BPBD akan melakukan droping air bersih ke desa yang mengalami kekeringan dengan menggunakan mobil tangki air milik BPBD. Namun diakuinya, dengan jumlah mobil tangki air yang hanya satu unit menjadi kendala tersendiri pihaknya dalam melakukan droping air bersih.
" Mobil tangki air kita hanya satu unit inilah yang menjadi kendala dalam melakukan pendistribusian air bersih," ujarnya.
Dirinya menghimbau kepada para kepala desa untuk segera membuat laporan jika terjadi bencana kekeringan di wilayahnya. Selain itu, dirinya mengingatkan kepada para kepala desa untuk menjaga dan melestarikan sumber air permukaan yang ada dengan merawat hutan yang ada.
" Segera laporkan jika terjadi bencana kekeringan biar kita segera melakukan pendistribusian air bersih," pungkasnya.
Terpisah, Carlos Mendonsa, Kepala gudang Bulog karang sirih, Kota Soe mengatakan, stok beras di gudang Bulog masih aman. Setiap bulannya, gudang Bulog Soe memiliki stok beras sebanyak 300 ton. Khusus bulan September, stok beras yang tersedia di gudang sebanyak 500 ton.
" Untuk beras, stok kita aman. Setiap bulan kita stok beras kita ada 300 ton," terangnya.(din)