Timor Leste

Banyak Warga Timor Leste Tewas, Gegara Dua Negara Ini Saling Sikut Soal Vaksin

Editor: Yeni Rahmawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Timor Leste lewati fase buruk covid-19.

Bahkan dokter Australia yang terlibat dalam penanganan Covid-19 di Dili, Josh Francis, mengatakan Australia bisa mempercepat vaksinasi Timor Leste.

"Itu adalah salah satu negara yang program vaksinasi tepat waktu dengan cepat dapat membuat ribuan nyawa selamat," ujar Francis.

"Virus benar-benar mengalihkan semua. Ada proporsi tes lebih tinggi setiap harinya melalui laboratorium yang tunjukkan hasil positif."

Baca juga: Prediksi Xanana Gusmao, Timor Leste Akan Kiamat Pada 10 Tahun Mendatang, Benarkah Jadi Negara Mati?

Ia mengatakan ia mendorong Departemen Hubungan Luar Negeri dan Perdagangan, yang mendukung Menzies School of Health Research, untuk bertindak cepat.

"Aku ingin program vaksin untuk berjalan mulus di Australia tapi aku melihatnya dan berpikir pabrik CSL semakin dekat untuk mampu mendorong jutaan dosis seminggu," ujarnya.

"Dari pandanganku aku berpikir Australia bisa mengirim dosis lebih cepat, tidak hanya ke Timor Leste tapi ke negara lain."

Melihat saat ini banyak warga Timor Leste tewas karena tidak segera mendapat vaksinasi, sudah jelas bahwa tingkat vaksinasi masih rendah di negara tersebut.

Timor Leste baru melewati fase terburuk covid-19.

Kasus baru mencatat rekor, demikian pula dengan jumlah pasien yang dirawat dan korban yang meninggal.

Semuanya disebabkan oleh varian Delta, varian baru Covid-19.

Baca juga: Polisi Timor Leste Tangkap Pendukung Eks Pastor yang Diduga Terlibat Pelecehan Anak di Bawah Umur

Dalam analisis periode antara 16 dan 22 bulan ini, dokumen tersebut menunjukkan bahwa ada 1.651 kasus baru covid-19, 54 rawat inap pasien dalam kondisi serius atau sedang dan 18 kematian, yang menjadikan Agustus sebagai bulan paling mematikan secara keseluruhan. pandemi di Bumi Lorosa'e.

Sejak 1 Maret, 365 orang memerlukan rawat inap, 54 di antaranya dalam minggu terakhir saja, dalam "jumlah kasus mingguan tertinggi sejak awal pandemi".

Analisis mingguan ini disusun Pilar 3 Kemenkes bersama “satgas” Pencegahan dan Mitigasi Covid-19 di Ruang Situasi Integrated Center for Crisis Management (CIGC).

Institut Kesehatan Nasional Timor, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tim Dukungan Medis Australia (AusMAT) dan Sekolah Penelitian Kesehatan Menzies, yang mendukung Laboratorium Nasional Timor di Dili dalam pengujian covid-19, juga berpartisipasi dalam penelitian ini.

"Ini adalah minggu pandemi paling mematikan di Timor Timur. Tingginya jumlah kematian terkait dengan covid-19 minggu ini menunjukkan tingginya bobot covid-19 di negara ini, dengan tingkat kematian, yang mengukur kematian sehubungan dengan kasus positif, menjadi 1%,” ujar buletin yang disusun Kemenkes Timor Leste dikutip dari rtp.pt.

Halaman
123

Berita Terkini