Untuk diketahui, TGB yang lahir di Pancor, Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat 49 tahun merupakan jebolan S3 Universitas Al-Azhar Kairo Mesir.
Sebelum diangkat menjadi komisaris Bank Syariah Indonesia (BRIS) pada Februari 2021 lalu, Mulya adalah komisaris di Bank Syariah Mandiri yang kini merger menjadi entitas BRIS dengan bank syariah milik negara sejak 2017-2021.
Sumber KONTAN yang mengetahui informasi ini menyebut, terpilihnya TGB menjadi komisaris utama BRIS adalah pengalamannya di industri syariah. “Ini akan melengkapi manajemen BRIS dengan pengalaman TGB,” ujarnya.
Apalagi, TGB selama menjabat Gubernur NTB dua periode dari tahun 2008 – 2018, punya pengalaman mengkorversi Bank NTB menjadi Bank NTB Syariah pada tahun 2018.
Lalu, selama menjabat Gubernur NTB, TGB juga melakukan merger semua Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di seluruh kabupaten/kota se- NTB menjadi satu PT BPR.
Ini sejalan dengan target penyelesaian operasional merger tiga bank syariah terbesar di Indonesia yaitu PT BRI Syariah, PT Bank BNI Syariah, PT Bank Syariah Mandiri.
Saat ini, BRIS tengah menyelesaikan operasional merger, dari sistem informasi, produk, konsumer hingga corporate.
Tak hanya itu saja, jejak rekam TGB juga panjang sebagai gubernur. Dalam dua periode kepemimpinan di NTB semisal, TGB juga sukses mengangkat NTB dari predikat sebagai provinsi tertinggal.
Dalam jangka waktu 2014-2016, laju pertumbuhan ekonomi NTB meningkat dengan 9,9 persen. Prestasi ini membuat NTB mendapat predikat pertumbuhan ekonomi terbaik. Bahkan melampaui nasional yang saat itu hanya sebesar 4,9 persen.
TGB juga berhasil menekan angka pengangguran di NTB hingga 3,32 persen. Prestasinya ini menyematkan NTB sebagai provinsi ke-6 dengan angka pengangguran terendah.
Dengan deretan prestasi itu, TGB diharapkan mampu memberikan kontribusi terbaik bagi kinerja BRIS.
Saat ini dia merupakan Ketua Umum Dewan Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW).
Namanya disebut-sebut menjadi salah satu kandidat calon wakil presiden dalam kontestasi politik pada 2019 yang lalu.
Kontan sudah berupaya menghubungi TGB, hanya saja sampai tulisan ini tayang, pesan pendek dan telepon KONTAN belum berbalas.
Adapun sehari jelang RUPSLB, harga saham BRIS mencapai Rp 2.200 per saham dalam penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Senin 23 Agustus, naik 2,33%.