Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, WAIKABUBAK---Bupati Kabupaten Sumba Barat, Yohanis Dade, S.H memerintahkan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (satpol pp) menutup pintu gerbang masuk Kantor Bupati Sumba Barat, Senin 2 Agustus 2021 tepat pukul 7.15 wita.
Terhadap para pegawai yang datang terlambat langsung diminta pulang. Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sumba Barat, Yohanis Dade, S.H-John Lado Bora Kabba terpaksa mengambil tindakan tegas seperti itu karena sampai saat ini masih nampak para pegawai belum disiplin waktu masuk kantor, disiplin kerja dan disiplin pulang kantor.
Karena itu mulai hari ini, 2 Agustus 2021, Bupati Yohanis Dade memerintahkan anggota satpol PP menutup pintu masuk kantor bupati, menutup pintu masuk menuju kantor Dinas Pendidikan dan PMD serta menutup pintu masuk menuju Dinas Perikanan, Dinas Sosial dan Dinas Tenaga Kerja Sumba Barat.
Seperti disaksikan POS-KUPANG.COM, Senin 2 Agustus 2021 pagi, anggota satuan polisi pamong praja Sumba Barat menutup pintu utama masuk kantor Bupati Sumba Barat, memarkir dua kendaraan sepeda motor menutup jalan masuk menuju kantor Dinas PMD dan Dinas Pendidikan Sumba Barat dan seterusnya kendaraan truk taktis Satpol PP Sumba Barat memarkir menutup pintu masuk menuju Dinas Perikananan, Dinas Sosial dan Dinas Tenaga Kerja Sumba Barat.
Baca juga: Bupati Sumba Barat : Camat dan Kades Siapkan Lokasi Isolasi Terpusat Warga Positip Virus Corona
Penutupan itu bertujuan untuk mencegah para pegawai baik ASN maupun tenaga kontrak daerah yang terlambat datang atau datang diatas pukul 7.15 wita masuk kantor. Para pegawai yang datang terlambat langsung diminta pulang. Pintu gerbang kembali beroperasi normal pukul 10.00 wita.
Beberapa anggota satpol PP Kabupaten Sumba Barat yang ditemui POS-KUPANG.COM diselah-selah berjaga-jaga dipintu masuk kantor bupati Sumba Barat, Senin 2 Agustus 2021 pagi mengatakan, penutupan pintu masuk kantor bupati Sumba Barat mulai berlangsung pagi ini dan seterusnya atas perintah Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade, S.H. Hal itu terjadi karena banyak pegawai masih datang terlambat alias tidak disiplin. (*)