Berita Kota Kupang

Mahasiswa Undana Kritisi Kebijakan PPKM Pemerintah Saat Pandemi COVID-19 

Penulis: Ryan Nong
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana seminar nasional dampak kebijakan politik PPKM dalam perspektif Mahasiswa yang digelar secara luring dan daring dari Hotel Amaris Kupang, Kamis 29 Juli 2021 siang. 

Mahasiswa Undana Kritisi Kebijakan PPKM Pemerintah Saat Pandemi COVID-19 

Laporan Reporer POS-KUPANG.COM, Ryan Nong 

POS-KUPANG.COM,  KUPANG -- Mahasiswa Universitas Nusa Cendana Kupang mengkritisi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Virus Corona atau COVID-19 di Indonesia. 

Hal tersebut disampaikan dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik (Himapol) Undana bekerjasama dengan HIMAHI Fisip Universitas Jember dan Himpunan Mahasiswa Fisip UPN Veteran Yogyakarta.

Seminar yang digelar secara luring dan daring dengan moderator Maria Veronika Mogi ini dilaksanakan Kamis 29 Juli 2021 siang. 

Seminar nasional dengan tema Dampak Kebijakan Politik PPKM Dalam Perspektif Mahasiswa itu menampilkan 3 Mahasiswa sebagai narasumber yakni, Ketua Himapol Fisip Undana, Joseph Kanisius Bau, Ketua HIMAHI Fisip Universitas Jember Alya Kamila Achmad dan Mahasiswa ilmu Politik Fisip UPN Veteran Yogyakarta, Bilal Sukarno. 

Baca juga: Kebakaran Hanguskan Tempat Karaoke di Kelurahan LLBK Kota Kupang

Dalam paparannya, Joseph Kanisius Bau, menyebut penyebaran virus Corona di lingkungan masyarakat mengakibatkan pemerintah mengambil kebijakan untuk memberlakuan pembatasan kegiatan di masyarakat (PPKM).  

Meski demikian, menurut dia, hal tersebut mengakibatkan terjadinya terjadinya krisis di masyarakat baik krisis kesehatan maupun krisis ekonomi serta sosial. 

"Munculnya pandemi covid-19 ini mengakibatkan ekonomi kita menjadi tidak stabil dan tercipta banyak pengangguran. Selain itu, daya beli masyarakat menurun dan mengakibatkan kemiskinan termasuk pembatasan pembatasan yang dirasakan mahasiswa," terang Joseph Kanisius Bau. 

Karena itu, mahasiswa meminta kebijakan  yang diambil pemerintah tetap mempertimbangkan secara komprehensif semua aspek sehingga penerapan kebijakan tersebut tidak merugikan masyarakat termasuk Mahasiswa. 

Baca juga: Pemerintah Kota Kupang Klaim September Capai Target Nasional Vaksinasi Covid-19

Dekan Fisip Undana Kupang, Dr. Melkisedek N.B.C. Neolaka dalam sambutan pembukaan menggarisbawahi kebutuhan akan peran negara sebagai fungsi menjamin keamanan dan kesejahteraan bagi warganya dalam situasi pandemi Covid-19. 

Pandemi yang menyerang, menurut dia, telah menyebabkan perubahan tatanan sosial masyarakat, termasuk penyesuaian terhadap kebijakan politik tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat yang dikeluarkan pemerintah. 

Menurut dia, peran penting partisipasi mahasiswa melalui kritik konstruktif sebagai agent of change, social control serta iron stock dalam menyikapi kebijakan yang dilakukan pemerintah harus disuarakan dalam situasi pandemi saat ini. 

Ia berharap, Mahasiswa tetap memiliki sikap kritis yang konstruktif dan menjadikan kegiatan seminar sebagai kegiatan positif untuk menyikapi persoalan sosial politik di tengah masyarakat. 

Baca juga: Ini Data Terbaru Jumlah Kasus Covid-19 di Kota Kupang

Sementara itu, Pembina Kegiatan Seminar Nasional Mahasiswa, Akhmad Syafruddin, S.IP., MA. menyebut bahwa Seminar Nasional Mahasiswa yang dilaksanakan merupakan salah satu bentuk respon dan sikap kritis mahasiswa atas persoalan yang menimpa bangsa saat ini. 

Halaman
12

Berita Terkini