BEM UI Sebut Jokowi 'King Of Lip Service', BEM UI Tolak Hapus Postingan, Mengapa?

Editor: Gordy Donofan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI Jokowi. BEM UI Sebut Jokowi 'King Of Lip Service'.

Akun Instaram Syahrul Badri hingga saat ini masih ada. Namun pemilik akun belum bisa menggunakan akun tersebut seperti biasa.

Leon mengatakan BEM UI mengecam peretasan tersebut.

Apalagi peretasan dilakukan setelah BEM UI sebut Jokowi the king of lip service.

"Dengan ini kami mengecam keras segala bentuk serangan digital yang dilakukan kepada beberapa pengurus BEM UI 2021," ujar Leon.

Di sisi lain sejumlah tokoh masyarakat ramai-ramai membela BEM UI yang berani melontarkan kritikan kepada Jokowi.

Ekonom Faisal Basri menilai wajar jika BEM UI merasa jemu dengan kondisi negara saat ini. Ia menyebut sejak dulu BEM UI melakukan riset sebelum melemparkan kritik kepada pemerintah.

"Leon, dkk. jangan gentar. Kalian pantas muak dengan keadaan negeri. Tahu kan mengapa rektor takut dengan sikap kalian. BEM UI sekarang dan sebelumnya banyak melakukan riset ilmiah, tidak asal ngomong," kata Faisal yang dikutip dari akun Twitternya, Senin (28/6).

Baca juga: Tolong Pak Jokowi,Kondisi Sudah Darurat,Pinta Pimpinan Komisi IX DPR Terkait Lonjakan Kasus Covid-19

"Mereka punya departemen kajian strategis. Di level fakultas juga ada. Hebatnya lagi, di level universitas, pendekatannya lintas ilmu, lintas fakultas. Para dosen ketakutan karena kalau kritis dipersulit jadi guru besar," lanjutnya.

Sementara Ketua MUI Cholil Nafis mengatakan, kritikan yang dilontarkan para mahasiswa seharusnya dibiarkan sebagai bentuk kebebasan berekspresi. Dia menyebut kritikan mahasiswa justru menandakan kecerdasan penerus bangsa.

"Biasa mahasiswa itu nakal-nakal dikit, biarin aja. Itu tanda cerdas. Indonesia ini berkali-kali berubah karena gerakan mahasiswa," kata Cholil Nafis yang dikutip dari akun Twitternya.

"Nurani bangsa itu mahasiswa yang jernih membaca arah pemerintahaan, meski kadang nyakitin tapi itu cermin pemuda calon pemimpin dan intelektual bangsa," lanjut dia.

Adapun pihak Istana melalui Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral sebelumnya merespons kritik yang dilontarkan BEM UI kepada Presiden Jokowi itu dengan mengatakan bahwa pemerintah tidak antikritik, termasuk pada BEM UI.

"Saya harus tegaskan pemerintah tidak antikritik. Asal kritik bisa dipertanggungjawabkan, pasti akan direspons," kata Donny, Minggu (27/6).

Donny menilai kritik dari BEM UI pada Jokowi merupakan ekspresi dari para mahasiswa. Namun, ia mengingatkan kritik juga harus didukung fakta.

"Ekspresi harus mengandung data dan fakta yang harus direspons dengan data dan fakta. Oleh karena itu apabila ada data-data kita berdiskusi," jelas dia.

Baca juga: Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi Perang Dingin, Sosok Ini Pasang Badan Bela Menantu Jokowi, Siapa?

Halaman
1234

Berita Terkini