POS-KUPANG,COM, PAPUA - Baru-baru ini, prajurit TNI-Polri terpaksa menembak seorang anggota KKB Papua. Teroris tersebut dilumpuhkan saat hendak melakukan penyerangan.
Sebelum dieksekusi, teroris itu mengendap-ngendap di dekat sebuah honai, sebutan rumah adat di Papua, dengan gelagat hendak menembak.
Saat sedang beraksi dengan menenten senjata api yang siap ditembakkan, prajurit TNI-Polri langsung melakukan tindakan terukur.
Peristiwa yang tak disangka-sangka itu terjadi di sekitar Bandara Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, sekitar pukul 17.00 Wit.
Baca juga: Bela Donatur KKB Papua, Kader NasDem Rapatkan Barisan, Siapa Yang Asal Bicara, Kami Proseshukumkan!
Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi, Kombes Pol Iqbal Alqudusy mengungkapkan, teroris yang tertembak itu bernama Sapikul.
"Anggota KKB ini ditembak saat sembunyi di samping honai sambil memegang senjata," katanya.
Tembakan yang dilepas prajurit TNI-Polri itu mengenai pahanya sehingga yang bersangkutan langsung jatuh tersungkur.
Kejadian itu menimbulkan kontak senjata dengan KKB Papua itu ketika tim gabungan TNI Polri melakukan penyisiran dari arah ketinggian.
Baca juga: Inilah Kelompok KKB Papua Lawan Tangguh TNI-Polri, Paling Berani Brutal Pernah Serang Pesawat TNI AU
"Insiden itu berawal ketika aparat keamanan dari Polri melakukan patroli di sekitar bandara," ungkap Iqbal Alqudusi.
Mendengar bunyi tembakan saat kontak senjata itu, anggota KKB Papua lantas menyerang dengan tembakan ke arah aparat keamanan.
Saat itu, beberapa anggota KKB Papua berada di honai yang lebih tinggi, sehingga mereka langsung bereaksi dengan melontarkan tembakan.
Untungnya aparat TNI-Polri senantiasa sigap, sehingga tidak menjadi sasaran amukan KKB Papua.
Baca juga: Terungkap Pemasok Senjata KKB Papua yang Diburu Selama Ini, Begini Caranya Pasok Senjata
Di tengah situasi baku tembak itu, prajurit TNI-Polri malah melakukan langkah taktis dengan bergerak mendekat ke arah teroris, sehingga dalam waktu yang tak terlalu lama, honai tempat pertahanan KKB Papua itu berhasil dikuasai.
Iqbal menambahkan usai berhasil menembak anggota KKB Papua, Satgas gabungan TNI-Polri melakukan penyisiran dan pengejaran.
“Patroli gabungan TNI-Polri terus dilakukan untuk memberikan perlindungan dan keamanan masyarakat Ilaga," ujar Iqbal.
Adapun situasi di sekitar Bandara Aminggaru, Kabupaten Puncak sejak kemarin sudah berangsur normal, pasca-aksi teror KKB Papua beberapa waktu lalu.
Baca juga: Inilah Kelompok KKB Papua Lawan Tangguh TNI-Polri, Paling Berani Brutal Pernah Serang Pesawat TNI AU
Tercatat sudah ada tiga penerbangan dari dan menuju Bandara Aminggaru.
"Kemarin sudah 3 flight menuju dan dari Bandara Aminggaru, Ilaga, biasanya puluhan. Ya kegiatan di bandara ini distribusi barang dan lalu lintas masyarakat yang akan ke Timika atau kota lainnya," ujar Iqbal.
Politisi Golkar Bilang TNI-Polri Kecolongan
Sementara itu, ulah KKB Papua yang membunuh warga sipil dan membakar fasilitas bandara di ilaga mengundang banyak kecaman.
Bukannya surut melakukan tindakan teror, kini KKB Papua juga semakin beringas dengan memberikan ancaman kepada para pendatang.
Para teroris yang menginduk ke organisasi Papua Merdeka (OPM) itu menembak mati siapa pun pendatang ke tanah Papua.
Sementara itu, pemerintah pusat sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan infrastruktur di tanah Papua dengan mendatangkan sebagian tenaga kerja dari warga luar Bumi Cenderawasih.
Baca juga: KKB Papua Ultimatum Pendatang Segera Tinggalkan Bumi Cendrawasi Bila Tak Mau Mati,Jawbanan Polri?
Melihat kebringasan KKB Papua, Politisi Partai Golkar sekaligus Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi membeberkan TNI Polri telah kecolongan dengan ulah kejam KKB Papua.
Ia mendesak aparat keamanan memberikan pengamanan maksimal kepada warga yang ada di Papua.
Selain itu, kehadiran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto ke Papua, mestinya bisa menyuntik semangat aparat keamanan yang bertugas di sana.
Andi pun meminta aparat lebih sigap dengan aksi tersebut yang berdampak ditutupnya sementara bandara tersebut.
Baca juga: Anggota KKB Papua Ditangkap Saat Menyusup ke Kota Mimika, Ini Dosa-dosanya hingga Diburu Aparat
"Kehadiran Kapolri dan Panglima TNI di Papua beberapa waktu lalu, seharusnya menjadi semangat para personel untuk dapat lebih sigap dalam melakukan pengamanan dan memberantas KKB bukan justru malah kecolongan," kata Andi Rio dalam keterangannya di Jakarta, Jumat 4 Juni 2021.
Politisi Partai Golkar itu meminta aparat untuk dapat terus memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat sekitar dalam menjalankan aktivitas keseharian.
Hal itu menurut dia agar tidak ada rasa takut bagi warga untuk keluar atau menjalankan rutinitas pekerjaan sehari-harinya.
Andi Rio menegaskan bahwa aparat keamanan yang bertugas di Papua harus dapat menangkap dan memberantas KKB, jangan sampai ada lagi aksi teror atau ancaman yang dilakukan KKB di Papua.
Baca juga: Sepak Terjang Anggota KKB Papua Terhenti Usai 5 Tahun Teror Tembagapura, Ilaga hingga PT Freeport
"Kasihan masyarakat di sana hidup merasa tidak tenang dan penuh rasa ketakutan dalam kesehariannya," katanya.
Selain itu, dia meminta pemerintah bersama aparat keamanan untuk dapat segera memperbaiki Bandara Aminggaru Ilaga yang telah dirusak oleh KKB agar dapat kembali normal dan beroperasi
Langkah itu menurut dia harus segera dilakukan karena Bandara Aminggaru Ilaga merupakan pintu utama pusat distribusi logistik ke distrik Ilaga.
"Segera lakukan perbaikan, jangan sampai menghambat dan terjadi kelangkaan barang dan jasa di wilayah tersebut," ujarnya.
Baca juga: Senjata Buatannya Digunakan KKB Papua, Sosok Ini Menyesal, Isi Surat Sebelum Meninggal Disorot, Apa?
Sebelumnya, KKB Papua mengancam akan menembak mati pendatang atau orang non-Papua yang bekerja di bumi Cendrawasih.
Mengenai ancaman tersebut, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, memperingatkan kepada KKB bahwa tanah Papua merupakan bagian dari NKRI.
Rusdi menuturkan, ancaman yang digelorakan KKB tidak menyurutkan pemerintah sama sekali dalam membangun Papua.
"Papua adalah NKRI dan itu sudah final. Pembangunan di Papua harus tetap berjalan," kata Brigjen Rusdi di Mabes Polri, Jakarta, Senin 7 Juni 2021.
Baca juga: Anggota KKB Papua Ini Bocorkan Strategi Lawan Indonesia, Ternyata Begini Caranya, Pantas Lolos Terus
"TNI-Polri bersama instansi yang lainnya tetap mengawal bagaimana pembangunan daripada Papua tetap berjalan."
Rusdi menjelaskan, pembangunan yang dilakukan pemerintah demi kesejahteraan warga di Papua, karena itu, dia meminta KKB tak mengganggu upaya yang dilakukan pemerintah.
"Sekarang pembangunan di Papua terus berjalan. Ada pihak-pihak teroris KKB ini yang senantiasa mengganggu pembangunan yang dilaksanakan di Papua," ujarnya.
"Oleh sebab itu pembangunan di Papua harus dan tetap berjalan."
Baca juga: Pemasok Senjata ke KKB Papua Ditangkap, Ruang Gerak Separatis Makin Dibatasi, Begini Kata Ketua MPR
Lebih lanjut, Rusdi menuturkan bahwa pihaknya juga berkomitmen akan mengamankan tanah Papua dari ancaman kelompok teroris KKB.
"TNI dan Polri akan bekerja secara optimal bagaimana mengamankan Papua itu sendiri, sehingga pembangunan di Papua dapat berjalan," ucapnya.
"Dan tentunya ini akan berdampak terhadap kesejahteraan daripada masyarakat di Papua."
Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) memberikan ultimatum kepada pendatang atau bukan orang asli Papua (OAP) yang bekerja di tanah Cendrawasih.
Baca juga: Dipukul Mundur TNI-Polri, KKB Papua Makin Terdesak,3 Anggotanya Tertembak dalam Baku Tembak di Ilaga
TPNPB-OPM mengancam akan langsung menembak mati jika melihat ada non-Papua yang bekerja di daerah konflik. Untuk itu, mereka meminta seluruh non-Papua keluar dari daerah konflik.
Adapun daerah konflik yang dimaksud antara lain daerah Puncak Papua, Intan Jaya, dan Ndugama.
Jokowi: Tak Ada Tempat Untuk KKB Papua
Presiden Joko Widodo menegaskan saat ini tak ada tempat bagi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Indonesia.
Presiden Jokowi mengatakan itu ketika merespons gugurnya Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Daerah Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya dalam kontak tembak dengan KKB pada , Minggu 25 April 2021.
Jokowi meminta Panglima TNI dan Kapolri untuk terus mengejar dan menangkap seluruh anggota KKB.
"Saya tegaskan, tidak ada tempat untuk kelompok-kelompok kriminal bersenjata di tanah Papua maupun di seluruh pelosok tanah air," ungkap Jokowi, Senin 26 April 2021, dikutip dari YouTube Sekretariat Kabinet.
Baca juga: Pasukan Setan Hijau Tiba di Merauke KKB Papua Diprediksi Bakal Lumpuh, Benarkah? Selengkapnya Disini
Atas nama rakyat, bangsa, dan negara, Jokowi menyampaikan rasa dukacita yang mendalam kepada keluarga dan yang ditinggalkan.
"Mari kita mendoakan semoga arwah almarhum Brigjen TNI I Gusti Putu Danny mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa."
"Dan negara akan memberikan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi atas dedikasi, pengabdian, serta pengorbanan Brigjen TNI I Gusti Putu Danny," ungkap Jokowi.
Diketahui Brigjen TNI I Gusti Putu Danny gugur terkena tembak di bagian kepala saat kontak tembak dengan KKB di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
Baca juga: Diburu TNI-Polri, Ini Deretan Kekejaman Pemimpin KKB Papua Lekagak Telengen yang Tak Bisa Dimaafkan
Ia terkena tembakan saat pihaknya sedang melakukan patroli rutin, sekira pukul 15.50 WIT.
Diketahui, Brigjen Danny menjabat sebagai Kepala BIN Papua sejak Juni 2020.
Ia menjabat sebagai Kabinda Papua menggantikan Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon.
Dikutip dari TribunPapua.com, Brigjen Danny sebelumnya menjabat sebagai Pamen Denma Markas Besar TNI AD berpangkat Kolonel.
Selain itu, dia pernah menjabat sebagai Asintel Kodam Jaya.
Baca juga: Awalnya Nekad Serang TNI-Polri, Saat Diserang Balik Malah Anggota KKB Papua Ini Tewas Tertembak
Brigjen Danny juga pernah menjabat sebagai Kapok Sahli Pangdam Jaya.
Diberitakan Surya.co.id, sebelum berpangkat Brigjen, I Gusti Putu Danny Nugraha berpangkat Kolonel Infanteri (Inf).
Sejak 2020 lalu, pria asal Bali ini mulai bertugas di Papua sebagai Kabinda.
Belum genap setahun bertugas, dia harus gugur setelah ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Ia gugur saat melakukan peninjauan lokasi pembakaran yang diakibatkan oleh KKB Papua di Beoga.
Sedangkan di lokasi tertembaknya Brigadir Jenderal TNI I Gusti Putu Danny Nugraha masih belum banyak penduduk.
Hal ini dikarenakan lokasinya yang terpencil dan Kabupaten Puncak merupakan wilayah pemekaran.
"Kabupaten Puncak lokasinya terpencil dan merupakan kabupaten pemekaran,," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Sembunyi di Samping Hanoi Sambil Tenteng Senjata, Anggota KKB Papua Ini Akhirnya Ditembak TNI Polri
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi: Tak Ada Tempat untuk KKB di Tanah Papua dan Seluruh Tanah Air