POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Walau belum genap dua tahun menjadi Komisaris Utama Pertamina, tetapi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok telah menorehkan 4 gebrakan.
Ahok mulai bertugas di PT Pertamina pada November 2019. Meski demikian ia telah membuat beberapa terobosan yang berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Bahkan setiap gebrakan yang dilakukannya, selalu disampaikan secara transparan kepada publik.
Sosoknya yang bersih dan jujur itulah, membuah Ahok senantiasa mendapat apresiasi atas setiap terobosan yang dilakukannya.
Baca juga: Lowongan Kerja BUMN PT Pertamina Juni 2021, Fresh Graduate Bisa Lamar, Cek Posisi dan Syarat
Bila menghitung tenggat waktu semenjak mengemban jabatan sebagai Komisaris Utama Pertamina, sesungguhnya Ahok belum genap dua tahun berada di perusahaan plat merah tersebut.
Meski predikatnya itu ibarat baru seumur jagung, namun sosok yang awalnya tak disukai tersebut, malah selalu membuat terobosan yang bertujuan meningkatkan kinerja perusahaan.
Atas keberaniannya mengambil tindakan itu, mantan gubernur DKI Jakarta tersebut kerap dipuji walau tak sedikit pula yang mencibirnya.
Dan, semenjak Ahok hadir sebagai Komisaris Utama di Pertamina, perusahaan tersebut mengalami progres yang luar biasa baik secara internal maupun eksternel.
Baca juga: Menghitung Gebrakan Ahok Selama 19 Bulan Jadi Komisaris Utama Pertamina
Terlebih di lingkungan internal, Ahok justeru mampu mengubah bahkan menumbuhkan budaya kerja yang baru di perusahaan tersebut.
Berikut ini sejumlah terobosan yang telah ditorehkan oleh politisi PDI Perjuangan ini.
1. Karyawan Biasa Bisa Jadi Bos di Pertamina
Ketika awal bertugas, Ahok langsung mendorong perubahan budaya organisasi secara total di perusahaan migas milik negara tersebut.
Ia mengatakan, reorganisasi dan restrukturisasi di perusahaan itu bakal dilakukan dengan mengedepankan prinsip meritokrasi.
Lewat prinsip itu, kedepannya setiap karyawan di Pertamina punya kesempatan yang sama untuk menjadi petinggi di perusahaan tersebut.
"Kami akan memasuki budaya baru. (Kami) akan membuka kesempatan kepada seluruh insan Pertamina, maka golongan yang PRL-nya (Pertamina Reference Level) di bawah 15 pun berhak mengikuti tes menduduki posisi sampai SVP (Senior Vice President)," ujar Ahok dikutip dari video di YouTube Pertamina pada Kamis 16 Juni 2020.
Baca juga: Ahok Buka-bukaan dapat Fasilitas Kartu Kredit dengan Limit Rp 30 M Sebagai Komisaris Pertamina
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut berharap, dengan perusahaan tersebut, maka Pertamina nantinya bisa dipimpin oleh orang dalam yang memang sebelumnya sudah berkarier di perusahaan itu sedari awal. Menurutnya, budaya baru ini nantinya bisa diikuti oleh BUMN lainnya.
"Harapan kami ke depan nanti Dirut Pertamina pun tidak perlu lagi dari BUMN lain, tapi bisa dari insan Pertamina yang mendudukinya dan yang sudah selesai pun bisa menduduki posisi komisaris."
"Kalau Pertamina jadi role model, maka seluruh bisnis BUMN bisa seperti itu," kataAhok.
Baca juga: Lowongan Kerja BUMN Pertamina April 2021, Program Internship Bagi S1, Ini Syarat dan Link Lamar
2. Pertamina Semakin Transparan
Setelah menjabat sebagai pengawas Pertamina, Ahok mendorong transparansi bisnis di perusahaan tersebut. Salah satunya dengan memberikan akses Informasi operasional melalui website resmi perseroan.
Hal itu disampaikannya lewat akun resmi twitternya @basuki_btp pada Rabu, 12 Februari 2020 lalu.
Ia berharap bahwa masukan dan saran bisa diberikan oleh masyarakat demi pelayanan Pertamina ke publik.
"Mulai hari ini, akses Informasi operasional PT Pertamina (Persero) terkait pengadaan Crude, LPG dan BBM termasuk status kapal charter sudah dapat diakses melalui website resmi perseroan di Pertamina," tulisnya.
"Dengan keterbukaan informasi ini kami berharap mendapatkan masukan dan saran terbaik dari publik.Untuk informasi lebih lanjut mengenai pengadaan tersebut, dapat menghubungi Contact @pertamina 1500 000," imbuh Ahok.
Baca juga: Veronica Tan Singgung Perlakuan Tidak Adil, Mantan Istri Ahok Sebut Ada yang Dipandang Sebelah Mata
3. Kritik Utang dan Gaji Petinggi Pertamina
Ahok secara blak-blakan sempat berbicara soal buruknya tata kelola di Pertamina, mulai dari gaji besar pejabat nonjob Pertamina.
Selain itu, utang perusahaan yang membengkak, hingga masalah penunjukan direksi dan komisaris.
Ia mengaku sering geleng-geleng kepala dengan berbagai kebijakan direksi Pertamina.
Keputusan bisnis Pertamina sering kali tak masuk akal dalam kalkulasi bisnis, yang membuat perseroan harus menanggung utang yang jumlahnya cukup besar.
Baca juga: Ahok dan Veronica Tan Tiba-tiba Ketemuan, Belanja Sepatu Buat si Bungsu, Begini Suasana Saat Bersama
Dia mencontohkan kebijakan manajemen Pertamina yang rajin mengakuisisi sumur minyak di luar negeri. Pembelian ladang minyak dilakukan dengan utang.
"Sudah ngutang 16 miliar dollar AS, tiap kali otaknya pinjam duit terus, saya sudah kesal ini. Pinjam duit terus, mau akuisisi terus," kata Ahok, dikutip dari tayangan yang diunggah akun YouTube POIN pada Rabu 16 September 2020.
Menurutnya, selain secara hitungan bisnis kurang menguntungkan, Pertamina dinilai sebaiknya fokus mengeksplorasi ladang minyak di dalam negeri.
"Saya bilang tidak berpikir untuk eksplorasi, kita masih punya 12 cekungan yang berpotensi punya minyak, punya gas. Ngapain di luar negeri? Ini jangan-jangan ada komisi ini, beli-beli minyak ini," ucap Ahok.
Baca juga: Ahok Buka-bukaan dapat Fasilitas Kartu Kredit dengan Limit Rp 30 M Sebagai Komisaris Pertamina
Selain utang, ia menilai, banyak praktik tata kelola Pertamina yang sangat tidak efisien.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menyinggung soal gaji di Pertamina yang baginya tidak masuk akal dalam pengelolaan perusahaan.
Dia menemukan, seorang pejabat Pertamina masih menerima gaji dengan besaran nilai yang sama, meskipun jelas-jelas sudah dicopot dari jabatan tinggi tersebut.
Baca juga: Puput Nastiti Devi Ungkap Kemarahan Ahok hingga Singgung Perlakuan Sang Mertua Buniarti Ningsih
"Tapi, masa (jabatan) dicopot gaji masih sama? Alasannya karena orang lama. Ya harusnya gaji mengikuti jabatan Anda kan."
"Mereka bikin gaji pokok gede semua. Jadi bayangin gaji sekian tahun gaji pokok bisa Rp 75 juta."
"Dicopot, enggak ada kerjaan pun dibayar segitu. Gila aja nih," tukas Ahok.
Baca juga: Ternyata Ini Alasan Basuki Tjahaja Purnama Gabung dengan PDI Perjuangan, Wujudkan Keadilan Sosial?
4. Hapus Fasilitas Kartu Kredit Petinggi Pertamina
Teranyar, Ahok mengusulkan untuk dewan komisaris dan direksi Pertamina tak lagi mendapat fasilitas kartu kredit yang disampaikan saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina pada Senin 14 Juni 2021.
Menurutnya, penghapusan kartu kredit dapat menghemat pengeluaran Pertamina, mengingat limit yang diberikan cukup besar.
Ia pun mengaku limit kartu kredit yang didapatkannya sebagai komisaris di Pertamina mencapai Rp 30 miliar.
Ahok menegaskan, kebijakan penghapusan fasilitas kartu kredit ini akan berlaku pula pada semua anak usaha Pertamina.
Baca juga: Veronica Tan Mendadak Bicara Soal Jatuh Cinta, Mantan Istri Ahok: Tuhan Mendengar Gumaman Saya!
Hal ini guna untuk menghindari penyimpangan penggunaan kartu kredit.
"(Penghapusan kartu kredit) berlaku semua, karena mudah terjadi penyimpangan jika pemakaian kartu kredit."
"Direksi langsung auto debet dibayar oleh perusahaan," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis 17 Juni 2021."
Dia juga sempat membagikan foto kartu kredit yang dimilikinya. Foto itu menunjukkan bahwa kartu kredit korporasi di Pertamina bekerja sama dengan Bank Mandiri."
"Kartu kredit yang cenderung berwarna platinum itu memiliki logo Pertamina dan bertuliskan Platinum Corporate Card."
Baca juga: Terungkap, Ini 5 Sumber Uang Veronica Tan yang Pernah Dibangun Bersama Ahok BTP, Apa Saja?
"Nama asli Ahok pun tertulis di kartu itu yakni B Tjahaja Purnama dengan masa berlaku kartu hingga Januari 2025.
Sebelumnya, ia menyatakan kebijakan tersebut juga sudah didukung oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Kebijakan penghapusan fasilitas kartu kredit ini pun sudah berlaku sejak berakhirnya RUPS kemarin.
"Menteri BUMN mendukung (kebijakan ini), karena (di perusahaan swasta seperti) Astra saja tidak berikan fasilitas kartu kredit," ungkap Ahok.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "19 Bulan Jadi Komisaris Pertamina, Apa Saja Gebrakan Ahok?"